Jakarta, CNN Indonesia -- Kepolisian Resor Depok Kota masih menyelidiki tiga video pornografi yang diduga melibatkan
mahasiswi Universitas Indonesia. Video mesum tersebut ramai diperbincangkan usai menyebar melalui media sosial pekan lalu.
HA, seorang perempuan yang diduga menjadi pemeran dalam
video tersebut pun sudah diperiksa kepolisian. Selain itu, F, kekasih HA juga telah diperiksa.
Namun dari hasil pemeriksaan yang dilakukan beberapa waktu lalu, HA dan F membantah jika mereka merupakan pemeran dalam tiga video tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tiga video diakui bukan video mereka berdua, kemudian kami juga koordinasi dengan Siber Bareskrim Polri, kami mencari tahu siapa yang melakukan atau menyebarkan video tersebut," ujar Kapolres Depok Kombes Herry Heryawan di Mapolda Metro Jaya, Selasa (31/10).
Dalam pemeriksaan terhadap alumni Universitas Indonesia itu, Herry mengatakan, pihaknya menghadirkan ahli digital dan ahli gesture. Polisi juga memeriksa latar belakang HA dan F guna memperkuat penyelidikan.
Selain itu, Herry mengatakan, polisi juga memeriksa akun
Instagram yang diduga milik HA. Salah satu pemeriksaan akun itu berkaitan dengan fasilitas
Instastory pada akun itu yang meminta untuk menghapus video porno yang menyebar tersebut.
Namun Herry mengatakan, HA membantah akun
Instagram tersebut adalah miliknya. HA juga mengaku tak pernah menulis
Instastory yang meminta hapus video mesum dimaksud.
"Kami telusuri untuk
Instagram atas nama Hanna Annisa. Dia (HA) mengakui masih aktif dalam menggunakan
Instagram tetapi untuk tulisan
Instastory 'tolong hapus video itu' [diakui] bukan milik yang bersangkutan," ujar Herry.
Herry mengatakan, polisi juga akan berkoordinasi dengan Polda Kalimantan Timur. Koordinasi itu karena adanya laporan terkait video yang beredar diduga dibuat di salah satu hotel di wilayah Kalimantan Timur.
"Jadi informasi penyidik dari Polda Kalimantan Timur juga melakukan hal yang sama (penyelidikan), informasi untuk laporan polisi sudah ada, kami akan melakukan koordinasi. Kemungkinan ini terkait dengan laporan polisi yang ada di Polda Kalimantan Timur untuk tiga video," ucapnya.