Jakarta, CNN Indonesia -- Komunitas Senam Ria Monas curhat ke Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (1/11). Mereka meminta Anies menggratiskan biaya retribusi yang dibebankan setiap kali menggelar senam di kawasan Monumen Nasional (Monas).
Murni Fatmawati, pengurus Senam Ria Monas, menyebut, beban biaya yang dibebankan pada mereka sejak 15 bulan lalu sangat tinggi. Yakni, Rp 1,5 juta per empat kali datang ke Monas. Padahal, Monas adalah kawasan bebas yang bisa digunakan oleh semua warga di Jakarta.
“Saya sudah tidak sanggup, Pak. Setiap bulan saya mesti bayar biaya retribusi. Pak Anies janji akan gratiskan Monas untuk setiap kegiatan. Saya minta itu (diwujudkan), tolong ya Pak,” kata Murni, kepada Anies di kawasan Balai Kota, Jakarta, Rabu (1/11).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kepada Anies, Murni mengaku biaya retribusi ini dibebankan saat Basuki Tjahja Purnama alias Ahok masih menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta. Pembayarannya dilakukan ke bagian Retribusi di lantai 18 gedung Balai Kota. Sebelum Ahok menjabat, dia mengaku tak pernah ada retribusi yang dibebankan pada mereka.
“Waktu itu pernah debat dengan Pak Ahok soal ini (biaya retribusi). Dia bilang tetap harus bayar karena saya pungut
saweran. Padahal saweran itu buat biaya akomodasi, bayar instruktur, sewa alat. Masa harus bayar lapangan juga?” cetus Murni.
Ia mengaku sudah melakukan kegiatan senam di Monas sejak dirinya berusia 19 tahun. Sementara, komunitas Senam Ria Monas telah berjalan selama kurang lebih 40 tahun.
“Tolonglah Pak Anies, gratis Monas buat olahraga, Pak,” keluhnya.
Menanggapi hal ini, Anies menjanjikan akan segera memberikan solusi. Dia menyebut bahwa pihaknya tengah menyusun Peraturan Gubernur soal pemanfaatan Monas untuk warga Jakarta.
“Ibu tenang dulu, sekarang laporannya saya simpan. Saat ini saya sedang buat Pergub terkait pemanfaatan Monas. Nanti kalau sudah selesai, bisa dilihat dan saya pastikan aduan Ibu juga diatur di sana,” jelasnya.