Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua Dewan Perwakilan Rakyat
Setya Novanto membantah kesaksian Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo perihal pertemuan keduanya di Bandara Internasional Ngurah Rai, Bali, sekitar tahun 2010-2011.
Ganjar dalam kesaksian di sidang kasus korupsi proyek pengadaan e-KTP, Mei lalu menyebut pertemuan dengan Setnov di bandara tersebut menyinggung proyek pengadaan e-KTP. Dalam pertemuan itu dirinya diminta agar tidak galak-galak dalam pembahasan proyek e-KTP yang ditaksir merugikan negara hingga Rp2,3 triliun.
Setnov sendiri mengakui sempat bertemu Ganjar di Bandara Internasional Ngurah Rai sekitar 2010-2011, namun dia mengatakan pertemuan itu tak menyinggung proyek e-KTP.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tidak ada yang spesial, tidak ada hal-hal yang menyangkut e-KTP, kita ketemu biasa saja gitu. Karena kalau enggak salah kita sudah mau buru-buru. Saya mau ke pesawat dan dia mau berangkat, gitu," kata Setnov saat bersaksi untuk terdakwa korupsi e-KTP Andi Agustinus alias Andi Narogong, di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta, Jumat (3/11).
Hakim tak lantas percaya dengan kesaksian Setnov dan meminta Ketua Golkar itu untuk jujur karena dirinya sudah disumpah sebelum sidang.
"Jujur ya, karena saudara sudah disumpah ya," kata hakim.
"Betul yang mulia (saya tidak membahas proyek e-KTP dengan Ganjar Pranowo)," balas Setnov.
"Ganjar Pranowo sudah sampaikan di sini, ada hubungannya dengan pembahasan e-KTP," tutur hakim menimpali Setnov.
"Tidak benar yang mulia," kata Setnov membalas. "Loh apa yang tidak benar?" cecar hakim ke Setnov.
"Memang enggak dibicarakan yang mulia masalah itu, kita bicara hal-hal yang biasa saja," jawab Setnov.
Setya Novanto secara lebih spesifik juga menyatakan tak pernah meminta Ganjar yang saat itu menjabat Wakil Ketua Komisi II DPR, untuk tidak tidak galak terhadap proyek e-KTP.
"Enggak pernah yang mulia, ngarang itu," ujarnya.
Bantah AkomSelain membantah keterangan Ganjar, Setnov juga membantah kesaksian koleganya Ade Komarudin alias Akom. Menurut Setnov, dirinya tak pernah diingatkan oleh mantan Ketua Umum Golkar Aburizal Bakrie alias Ical, sebagaimana yang disampaikan Akom dalam sidang sebelumnya.
"Tidak benar yang mulia," kata Setnov.
Saat proyek e-KTP bergulir, Setnov menjabat Ketua Fraksi Golkar sekaligus Bendahara Umum Partai Golkar. Sementara, Akom menjabat Sekretaris Fraksi Golkar di DPR.
Setnov mengakui dirinya pernah bertandang ke rumah Akom. Saat itu, pembicaraan dengan Setnov hanya sebatas untuk kepentingan partai. Dia mengatakan, Akom tak pernah bertanya soal proyek e-KTP.
"Itu biasanya bicarakan masalah program-program yang ke depan, yang berkaitan dengan masalah ke-fraksian saja. Tidak pernah saudara Ade menanyakan begitu hal yang berkaitan itu (proyek e-KTP)," kata
Setya Novanto.