Rawan Peredaran Narkotik, Apartemen Kalibata Jadi Target BNN

Priska Sari Pratiwi | CNN Indonesia
Senin, 06 Nov 2017 13:15 WIB
Apartemen Kalibata menjadi target BNN. Menurut Budi Waseso, banyak transaksi narkotik terjadi di apartemen, termasuk apartemen Kalibata.
Kepala BNN Komjen Budi Waseso mengatakan, apartemen merupakan kawasan yang menjadi target BNN karena rawan peredaran narkotik. (CNNIndonesia/Aulia Bintang Pratama)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komisaris Jenderal Polisi Budi Waseso menyatakan, apartemen merupakan pusat peredaran narkotik yang menjadi target BNN. Salah satunya adalah apartemen Kalibata yang terletak di kawasan Jakarta Selatan.

"Jujur saja saya punya target di sini (apartemen Kalibata) karena banyak penghuni tidak jelas, transaksi narkotik juga banyak. Harus dicek betul," ujar Budi Waseso usai penandatanganan kerja sama BNN dengan pihak pengelola apartemen Kalibata, Senin (6/11).

Buwas, sapaan Budi Waseso mengaku telah meminta anak buahnya menindak bandar narkotik yang terbukti melakukan transaksi di luar kawasan apartemen. Jika tidak, menurutnya, tindakan itu akan membahayakan penghuni apartemen lainnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kalau bisa giring keluar, tembak di luar. Jangan ditembak di sini, nanti penghuninya takut," katanya.


Buwas menuturkan, apartemen termasuk tempat rawan yang menjadi pusat peredaran narkotik karena banyak penghuni keluar masuk tanpa identitas jelas.

Hal itu yang dinilai membuat pengelola apartemen maupun aparat keamanan kesulitan menindak para pengedar narkotik. Meski demikian, Buwas mengaku belum memiliki data pasti jumlah peredaran narkotik yang ada di apartemen.

"Mereka yang menempati ini tidak tertib administrasi. Sewa di bawah tangan, atas nama A tapi penghuninya Z, padahal ternyata bandar narkotik," tutur Buwas.

Mantan Kabareskrim ini mengklaim tengah menyiapkan strategi khusus untuk menindak peredaran narkotik di apartemen Kalibata. Salah satunya, kata dia, dengan menyiapkan mekanisme pengawasan di tiap unit apartemen.

"Kami akan bangun sistem dengan mengawasi penghuni apartemen supaya tertib dan terkomunikasi dengan BNN," ucapnya.

Sementara itu Direktur Utama Inner City Management — pengelola apartemen Kalibata, Bambang Setiobudi mengakui apartemen merupakan tempat yang rawan sebagai peredaran narkotik. Namun ia meminta agar publik tak memberikan stigma apartemen menjadi sarang bagi para bandar.

"Bangunan vertikal seperti apartemen ini memang susah mengawasinya, apalagi kalau di lantai atas. Makanya kami kerja sama dengan BNN untuk mengawasi," tuturnya.
(ugo/djm)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER