Jakarta, CNN Indonesia -- Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) meneyerahkan kepada Presiden Joko Widodo atau Jokowi terkait wacana pembentukan Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) kasus penyiraman air keras ke penyidik
Novel Baswedan.
Juru bicara KPK Febri Diansyah menyampaikan itu saat mengomentari rencana Presiden Jokowi memanggil Kapolri Jenderal Tito Karnavian.
Febri mengatakan, pembentukan TGPF kasus Novel ada di tangan Jokowi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Apakah nanti akan dibentuk TGPF atau tidak di bawah presiden, itu tentu menjadi domain presiden. Namun bagi KPK sendiri konsen kita sama dengan publik agar pelaku ditemukan," tuturnya saat dikonfirmasi, Rabu (8/11).
Desakan agar Jokowi membentuk TGPF kasus Novel terus menguat setelah hampir tujuh bulan tak ada perkembangan signifikan dari pengusutan yang dilakukan Polda Metro Jaya.
Usulan pembentukan TGPF kasus Novel disuarakan sejumlah mantan pemimpin KPK dan Koalisi Masyarakat Sipil Antikorupsi beberapa waktu lalu.
Wacana pembentukan TGPF kasus
Novel mendapat penolakan dari jajaran Korps Bhayangkara. Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigadir Jenderal Rikwanto mengatakan, pembentukan TGPF jangan dibiasakan dalam menangani sebuah kasus.
"TGPF ini jangan dibiasakan. Nanti siapa pun yang merasa agak lama penanganan kasusnya menuntut TGPF," kata Rikwanto, Senin (6/11).
Belum diketahui kapan Jokowi akan memanggil Tito untuk membahas penuntasan kasus penyerangan terhadap Novel, tetapi KPK berharap banyak pada pemanggilan tersebut.
"Kalau misalkan Presiden meminta Kapolri menjelaskan saya kira itu positif. Karena ada harapan ke depan semoga pelaku itu bisa ditemukan," kata juru bicara KPK Febri Diansyah saat dikonfirmasi, Rabu (8/11).
Jokowi sebelumnya sempat memanggil Tito pada akhir Juli 2017 lalu. Saat itu, Jokowi juga meminta penjelasan kepada Tito terkait perkembangan pengusutan kasus penyerangan terhadap salah satu penyidik senior KPK tersebut.
Usai pertemuan, Tito menyampaikan perkembangan kasus yang ditangani jajarannya. Bahkan, jenderal bintang empat itu merilis sketsa wajah terduga pelaku penyerangan Novel. Tito juga menyebut rencana tim investigasi bersama dengan KPK.
Namun, tiga bulan berlalu dari pertemuan tersebut, polisi belum berhasil mengungkap pelaku penyiraman air keras ke
Novel Baswedan.
[Gambas:Video CNN] (wis)