Respons Sandi, Dishub dan KAI Atur Pejalan Kaki Tanah Abang

Mesha Mediani | CNN Indonesia
Rabu, 08 Nov 2017 22:00 WIB
Alih-alih menyalahkan pejalan kaki, Dishub DKI berniat menatanya dengan melibatkan PT KAI. Bentuknya, integrasi angkutan umum.
Suasana kemacetan di depan Stasiun Tanah Abang, Jakarta, akibat banyaknya warga yang berbelanja, pada Sabtu (18/6). (Foto: CNN Indonesia/Hesti Rika Pratiwi)
Jakarta, CNN Indonesia -- Dinas Perhubungan DKI Jakarta menggandeng PT Kereta Api Indonesia (KAI) untuk menyikapi pernyataan Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno yang menyebut pejalan kaki sebagai penyebab kemacetan di Tanah Abang.

Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Andri Yansyah mengatakan, PT KAI akan diikutkan dalam menata kawasan Tanah Abang yang dinilai semrawut. Sebab, stasiun ini merupakan salah satu yang tersibuk di Jakarta, terutama saat jam kerja.

"Itu dia yang sekarang kami akan lakukan pembahasan dengan PT KAI. Kemarin saya sudah ngomong, penataan kawasan Tanah Abang melibatkan PT KAI," kata Andri di Gedung DPRD DKI Jakarta, Jakarta, Rabu (8/11).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Kesibukan itu membuat area di depan stasiun dipenuhi pejalan kaki serta angkutan umum. Terlebih, Tanah Abang adalah stasiun transit yang menghubungkan penumpang ke berbagai tujuan, seperti Jatinegara, Tangerang, Rangkas Bitung, Cikarang, Bogor. Tak heran bila ribuan orang hilir mudik memadati kawasan tersebut.

Untuk mengatasi itu, Andri berencana bekerjasama dengan PT KAI mengadakan integrasi angkutan umum di area Stasiun Tanah Abang. Dengan demikian, warga bisa langsung melanjutkan perjalanan tanpa memadati jalan raya.

Meski begitu, Andri belum bisa menjelaskan secara rinci konsep integrasi karena rencana itu akan dibahas dengan pihak terkait, seperti Organisasi Angkutan Darat (Organda) DKI Jakarta selaku pembina pengusaha angkutan umum.


"Seumpama di situ ada konektivitas, masyarakat dan PT KAI untung, ada peningkatan penumpang. Sehingga, penumpang turun di Tanah Abang, khususnya Jatibaru Bengkel, begitu turun, sudah ada angkutan lanjutan," jelas dia.

Andri juga mengaku belum memikirkan kemungkinan zona khusus bagi para ojek pangkalan maupun ojek daring yang kerap mengetem di area stasiun dan membuat macet.

"Belum (dibahas). Yang jelas semua moda yang berada di situ pasti akan kita pikirkan. Sehingga, arus lalu lintas, dengan adanya penataan ini lebih baik dan nanti akan ada uji coba," tutur dia.


Sebelumnya, Sandiaga menyalahkan pejalan kaki sebagai penyebab kemacetan di sekitar Tanah Abang. Sementara, Pedagang Kaki Lima (PKL) yang memenuhi trotoar justru dinilai tak terlalu memengaruhi kesemerawutan di kawasan tersebut.

"Tadi setelah dilihat pakai drone, kesemrawutan itu adanya karena pejalan kaki yang keluar dari stasiun Tanah Abang," kata Sandi di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (6/11). (arh/pmg)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER