Tuntut Upah Layak, Buruh Demo di Balai Kota DKI

Priska Sari Pratiwi | CNN Indonesia
Jumat, 10 Nov 2017 10:58 WIB
Tuntutan buruh masih sama kepada Anies Baswedan dan Sandiaga Uno, yakni merevisi upah minimum provinsi DKI dari Rp3,6 juta menjadi Rp3,9 juta per bulan.
Ilustrasi demo buruh. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia --
Massa buruh yang tergabung dalam Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) akan berdemonstrasi di Balai Kota DKI Jakarta dan Istana Negara, Jumat (10/11).

Ketua Departemen Komunikasi dan Media KSPI Kahar Cahyono mengatakan, massa buruh yang datang dari beberapa daerah di sekitar Jakarta di antaranya dari Bandung, Bogor, dan Cilegon. Mereka diperkirakan akan tiba di Balai Kota pada pukul 10.00 WIB pagi ini. 

“Buruh dari luar Jakarta berangkat dari kemarin dan diperkirakan tiba pagi ini,” ujar Kahar saat dikonfirmasi CNNIndonesia.com, Jumat (10/11). 

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam aksi nanti, Kahar menyebut massa buruh akan melakukan long march dari Balai Kota Pemprov DKI Jakarta ke istana negara.


Kahar menyatakan aksi long march ini merupakan bentuk perlawanan dan perjuangan mendapatkan upah yang layak. 

Dalam aksi kali ini massa buruh mengusung tiga tuntutan utama yakni cabut PP 78 tentang Upah Murah, revisi UMP DKI menjadi Rp3.917.000, dan turunkan harga listrik dan kebutuhan pokok. 

Wagub DKI Jakarta Sandiaga Uno sebelumnya menyatakan akan terbuka dengan aksi massa buruh hari ini. Sandi menyebut komitmen dia hingga saat ini sama, yakni ingin meningkatkan kesejahteraan buruh. 

Dari pantauan CNNIndonesia.com hingga menjelang pukul 10.30 WIB, belum terlihat satu pun massa buruh di depan Balai Kota. Namun sejumlah mobil barracuda dan truk milik kepolisian telah disiagakan di halaman Balai Kota.


Pihak Polda Metro Jaya menyatakan akan mempersiapkan 15 ribu personel untuk mengamankan aksi buruh tersebut.

Balai Kota DKI Jakarta dalam beberapa hari terakhir kerap menjadi tempat sasaran aksi demonstrasi buruh. Hal itu tak lepas dari kebijakan Pemprov DKI yang menetapkan UMP DKI Jakarta sebesar Rp3,6 juta atau lebih rendah dari tuntutan buruh sebesar Rp3,9 juta.

Dalam demo kemarin, elemen dari Konfederasi Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (KSBSI) menilai Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan-Sandiaga Uno hanya menjadikan buruh sebagai alat politik untuk memperoleh kursi pemimpin ibu kota.

"Kita semua hanya menjadi komoditas politik beliau untuk mendapat jabatan," kata seorang orator di tengah massa aksi.


Orator itu juga mengungkit janji-janji Anies-Sandi yang dilontarkan selama masa kampanye.

"DP nol persen, gaji Rp7 juta, ibaratnya kita nonton ludruk di Jatim yang isinya guyonan. Kita jadi korban guyonan itu," ujarnya.

"Kita tidak akan pernah terima dipimpin oleh gubernur dan wakil gubernur pembohong. Baru beberapa hari (menjabat) sudah mengingkari janji. Bagaimana beberapa tahun ke depan?" lanjutnya.

Ditemui seusai aksi, Koordinator Wilayah KSBSI DKI Jakarta Dwi Harto menjelaskan alasan pihaknya menyebut Anies-Sandi menggunakan mereka sebagai komoditas politik.

"Kenapa kita katakan sebagai alat komoditi? Pertama, dia tidak menepati kontrak politiknya. Karena tidak menepati, artinya dia mengkhianati harapan buruh DKI Jakarta untuk mendapatkan upah layak," ujarnya.
(wis/djm)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER