'Mendemo Kanisius Sama Dengan Mengusik Pemuda Muhammadiyah'

Bimo Wiwoho | CNN Indonesia
Jumat, 17 Nov 2017 03:30 WIB
Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah mengatakan
Sejumlah Romo dan Alumni Kolese Kanisius bertemu dengan Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah, di Kantor Pusat Dakwah Muhammadiyah, Jakarta. Rabu (15/11). (dok. Istimewa)
Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah, Dahnil Anzar Simanjuntak menyatakan andai ada yang berunjuk rasa terhadap Kolese Kanisius itu artinya telah mengusik Pemuda Muhammadiyah.

Hal itu diutarakan Dahnil menanggapi provokasi berupa ajakan berunjuk rasa terhadap Kolese Kanisius yang tersebar di media sosial. Provokasi itu sendiri tidak lepas dari aksi walk out Ananda Sukarlan saat Anies Baswedan berpidato di acara peringatan 90 berdirinya Kolese Kanisius pada Sabtu lalu (11/11).

"Bila itu (unjuk rasa) dilakukan sama artinya mengganggu Pemuda Muhammadiyah," ucap Dahnil kepada CNNIndonesia.com melalui pesan singkat, Kamis (16/11).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Dahnil lalu menjelaskan maksud pernyataannya itu. Pemuda Muhammadiyah dan Kolese Kanisius, kata Dahnil, selalu menjaga toleransi secara bersama-sama sejak dulu. Bentuk toleransi itu yakni kerja sama yang berkali-kali dilakukan antara keduanya.

Apalagi, lokasi gedung Pemuda Muhammadiyah dan Kolese Kanisius pun berdampingan di Jalan Menteng Raya, Jakarta Pusat sudah sejak lama.

Dahnil mengatakan Komando Kesiapsiagaan Angkatan Muda Muhammadiyah (Kokam) Pemuda Muhammadiyah bakal menjaga lingkungan sekitar gedung Kolese Kanisius dan PP Muhammadiyah. Tujuannya untuk memastikan tidak penyerangan dan melakukan demonstrasi terhadap kolese kanisius.

"Dan kami berharap memang tidak akan pernah ada," kata Dahnil.

Sebelumnya, yakni pada Rabu sore (15/11), Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah kedatangan beberapa Romo dan alumni Kolese Kanisius. Kepala Kolese Kanisius Romo Heru dan alumni lainnya menyampaikan kecemasan terkait isu tentang adanya demo terhadap Kolese Kanisius.

"Saya kira Kolese Kanisius cemas sangat wajar. Tapi saya sampaikan kemarin, mereka tidak perlu cemas," kata Dahnil.


Dikonfirmasi terpisah, Perwakilan Alumni Kolese Kanisius, Affan Alamudi mengamini bahwa pihaknya sudah menemui Pemuda Muhammadiyah pada Rabu (15/11). Dia mengaku tak datang, namun pada intinya, kedatangan alumni itu ingin menegaskan kepada Pemuda Muhammadiyah bahwa aksi walk out Ananda Sukarlan bukan sikap Kolese Kanisius secara kelembagaan.

Affan pun meyakini Pemuda Muhammadiyah memahami hal tersebut.

"Kami dari selalu menjaga toleransi. Pemuda Muhammadiyah, yang merupakan saudara dari dulu, pasti memahami apa yang sebenarnya terjadi," kata Affan kepada CNNIndonesia.com melalui sambungan telepon, Kamis (16/11).

Affan menegaskan Kolese Kanisius merupakan lembaga pendidikan, sama dengan Muhammadiyah, yang tidak ikut serta dalam politik praktis. Dia berharap masyarakat tidak berasumsi bahwa aksi walk out Ananda Sukarlan adalah tindakan politis Kolese Kanisius.

"Itu (aksi walk out Ananda Sukarlan) bukan sikap Kolese Kanisius. Kami juga lembaga pendidikan, sehingga tidak ikut politik praktis," kata Affan. (kid)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER