Jakarta, CNN Indonesia -- TNI-Polri mengajak masyarakat Papua mewujudkan harapan untuk menjadikan Papua sebagai daerah yang aman dan damai. kedamaian di Papua diharapkan bukan hanya slogan tanpa makna.
"Kami ingin Papua aman dan damai. TNI dan Polri berkomitmen untuk itu. Perlu dukungan masyarakat luas untuk mewujudkan itu agar tidak sekadar menjadi sebuah slogan," kata Kepala Kepolisian Daerah Papua Irjen Polisi Boy Rafli Amar Boy Rafli di Timika, seperti dikutip dari
Antara, Selasa (21/11).
Boy mengharapkan dukungan luas dari masyarakat Papua untuk meniadakan orang-orang sipil bersenjata agar mereka tidak membahayakan keselamatan nyawa orang lain.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
"Membawa senjata api, apalagi digunakan untuk kepentingan melawan hukum, itu sangat membahayakan. Tidak dibenarkan senjata api dipegang oleh masyarakat sipil untuk melakukan tindakan atau perbuatan melawan hukum, apalagi menghilangkan nyawa orang lain," kata Boy.
Polisi masih memburu 21 buronan yang masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) terkait berbagai kasus penembakan di wilayah Tembagapura dan sekitarnya. Dari 21 buronan tersebut belum ada yang tertangkap.
Boy mengklaim, maklumat yang disampaikannya beberapa waktu lalu agar orang-orang yang memegang dan menguasai senjata api tanpa hak agar segera diserahkan kepada aparat berwenang telah dipatuhi oleh warga setempat.
Menurut Boy, saat ini bukan zamannya lagi melakukan cara-cara kekerasan dalam menyelesaikan berbagai persoalan.
"Sekarang sudah zamannya membangun, butuh kerja keras. Tindakan memaksakan kehendak melalui pemikiran yang anarkis, radikal tidak akan bisa diterima oleh orang banyak," kata Kapolda.
Bangun PosTNI-Polri, kata Boy, akan membangun pos satgas terpadu di Banti dan Kimbeli, Mimika untuk mencegah masuknya kelompok kriminal bersenjata.
"Kami sedang menyiapkan lokasi untuk pos pengamanan satgas terpadu di sana," kata Boy.
Kemungkinan, kata Boy, kelompok bersenjata masih ingin menguasai kembali wilayah Banti, dan Kimbeli.
Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI George Elnadus Supit mengatakan prajurit TNI masih disiagakan di Utikini dan Kimbeli serta Banti untuk menjaga dan mengamankan wilayah itu dari kemungkinan masuknya lagi kelompok bersenjata.
"Saya masih perintahkan prajurit untuk menempati Utikini kompleks dan Kimbeli kompleks. Kami mendapat informasi intelijen bahwa kelihatan kegiatan mereka belum selesai," kata George.
(gil)