Jakarta, CNN Indonesia -- Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) masih belum menetapkan calon yang bakal diusung dalam Pilkada Jawa Barat 2018.
Ketua DPD PDIP Jawa Barat Tubagus Hasanuddin mengatakan hal itu karena partainya masih mencermati dinamika politik terkini.
"Dinamika di Golkar, dinamika di PPP, dan dinamika di Emil (Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil)," ujar Hasanuddin di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (23/11).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk di Golkar, Hasanuddin mengatakan masih menunggu perkembangan terakhir karena Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi sebagai Ketua DPD I Golkar Jawa Barat sudah memiliki rencana koalisi dengan PDIP sebelumnya.
"Tapi, kan kita nggak bisa koalisi in person, koalisi kan juga saling menguatkan adalah dengan Golkar partainya. Ini lagi situasi dilirik-lirik apakah ada perubahan atau tidak," katanya.
Di sisi lain, lanjut Hasanuddin, kondisi PPP juga masih dipantau karena belum ada kesepakatan nama calon wakil gubernur antara Golkar dengan partai-partai lain yang juga telah resmi mengusung Ridwan Kamil.
Seperti diketahui, Golkar menyodorkan Daniel Mutaqien dan PPP mengusung Uu Ruzhanul Ulum sebagai bakal calon wakil gubernur pendamping Emil. Sementara itu, NasDem menyerahkan nama endampingnya kepada EMil.
"Sekarang Emil kan bingung juga kan milih yang dari PPP atau Golkar, bisa jadi milih dari PDIP toh?" katanya.
Hingga kini, Hasanuddin mengatakan, keputusan DPP PDIP sebagai pemegang kewenangan belum dapat ditebak. DPD PDIP Jabar sendiri, katanya, sudah mengantongi tiga nama kader yaitu Sekretaris Daerah Jabar Iwa Karniwa, Bupati Majalengka Sutrisno, dan Puti Guntur Soekarno.
Wakil Ketua Komisi I DPR ini menegaskan, pihaknya tak mau terulang lagi pencalonan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok yang sudah ada penolakan meski pada akhirnya dicalonkan.
"Saya enggak mau kejadian seperti itu, tapi kalau iya, ya sudah mau apa. ya saya ketua DPD enggak ada kewenangan, hanya menyarankan, keputusan di DPP," katanya.
PDIP sendiri memiliki kekuatan untuk mengusung calonnya sendiri dalam Pilkada Jabar 2018. Pasalnya, partai berlambang banteng itu memiliki 20 kursi di DPRD Jawa Barat.
(kid)