Jakarta, CNN Indonesia -- Bupati Trenggalek Emil Elistianto Dardak enggan membahas lebih lanjut pemecatan dirinya dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) karena sudah menganggapnya sebagai suratan takdir. Yang terpenting, kata dia, masing-masing pihak menghargai keputusan pihak lainnya.
"Saya pun menghormati pilihan politik dan langkah yang dipilih oleh Sekjen (PDIP)," kata Emil saat dihubungi wartawan, Jumat (24/11).
Hal itu disampaikan Emil menanggapi pemecatan dirinya sebagai kader PDIP yang diumumkan oleh Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto, pada Kamis (23/11).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Emil, komunikasi dengan PDIP sudah dilaksanakan terkait Pilgub Jatim 2018. Dirinya langsung menemui Hasto pasca-pencalonannya sebagai pendamping Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa di Pilgub Jawa Timur 2018.
Selain itu, Suami dari aktris Arumi Bachsin ini juga mengklaim sudah berkomunikasi dengan DPC PDIP Trenggalek saat hendak dicalonkan sebagai pendamping Khofifah.
"Pada saat keputusan harus diambil, ya saya juga telepon Ketua DPC (PDIP) Trenggalek. Dan intinya kami bilang, ya mungkin ini sudah suratan takdir. Kami tetap tentunya secara elegan dalam posisi masing-masing kami akan menjalankan peran kita dengan baik," katanya.
Emil juga membenarkan bahwa dia pernah mengikuti sekolah calon kepala daerah yang diselenggarakan PDIP ketika menjadi Bupati Trenggalek setelah Pilkada 2015. Namun, Emil enggan menjelaskan tentang Kartu Tanda Anggota (KTA) PDIP setelah mengikuti sekolah itu.
"Jadi saya tidak ingin kemudian membahas lebih lanjut lah mengenai ini. Saya akan selalu menghormati beliau-beliau, termasuk Pak Hasto, yang saya anggap sebagai negarawan," kilahnya.
Putra dari mantan Wakil Menteri Pekerjaan Umum Hermanto Dardak ini juga enggan membahas soal kabar bahwa dirinya sudah mendapat KTA Partai Demokrat atau Partai Golkar, yang merupakan dua partai pengusung dirinya dan Khofifah di Pilgub Jatim 2018,.
"Karena ya tentunya ini sesuatu yang kita bahas lebih lanjut juga tidak membawa satu hal yang positif terhadap kebersamaan kita. Sampai hari ini parpol-parpol yang mengusung kami ini selalu tenteram bersama-sama," tutup Emil.
Sebelumnya, PDIP resmi memecat Emil Elistianto Dardak sebagai kader karena maju mendampingi Menteri Khofifah Indar Parawansa sebagai bakal calon wakil gubernur untuk Pilgub Jawa Timur 2018. Padahal, PDIP sudah mengusung pasangan calonnya sendiri, Saifullah Yusuf-Azwar Anas.
''Bung Emil Dardak telah memilih jalan. Partai tentu otomatis memberikan sanksi pemecatan," kata Hasto.
(arh/gil)