Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua Bidang Pemenangan Pemilu I Partai Golkar Nusron Wahid mengatakan Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Golkar se-Indonesia siap mendukung musyawarah nasional luar biasa (munaslub). Pernyataan itu disampaikannya usai rapat bersama DPD dari setiap perwakilan 34 provinsi.
“Suasana kebatinan mengarah kesana (munaslub), kalau ada bahasa yang agak halus, itu dalam rangka bahasa jaga perasaan. Tapi memang rata-rata punya kesadaran, partai ini kalau mau selamat memang harus ada munaslub, hanya masalah waktu,” kata Nusron di Hotel Sultan, Jakarta Pusat, Sabtu (25/11).
Nusron memperkirakan munaslub akan digelar setelah tanggal 15 Desember 2017 mendatang. Sekalipun belum memastikan tempat digelarnya munaslub, dia mengungkapkan kemungkinan digelar di Jakarta.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Harian Partai Golkar Nurdin Halid mengatakan akan mendengar suara DPD, termasuk permintaan untuk munaslub. Pasalnya DPD merupakan 34 suara sedangkan DPP hanya satu suara.
“Kalau ada wacana (dari DPD) dirapatkan lagi dan catat, Nurdin Halid setuju munaslub,” kata Nurdin.
Berbeda dengan Nurdin, Idrus Marham tidak dengan tegas menyatakan bahwa DPD mendukung munaslub. Ia hanya membacakan hasil rapat dalam dua poin. Pertama, DPD komitmen dan memahami keputusan rapat pleno dan melaksanakan keputusan tersebut.
“Poin kedua, namun demikian, DPD tetap mencermati dinamika yang ada dengan komit melakukan sesuai AD/ART dan peraturan yang ada,” kata Idrus saat membacakan hasil.
Nusron menilai kata ‘namun demikian’ mengandung banyak makna. Menurutnya, kata tersebut berarti jika ada kejadian lagi maka akan ada pertemuan.
“Itu artinya kalau gak jadi praper bagaimana, kalau menang bagaimana. Tapi mau bagaimana pun, suasana kebatinan itu untuk selamatkan partai Golkar, tetap munaslub,” kata Nusron.
Meski begitu, Idrus tidak menjawab dengan pasti ketika ditanya awak media bagaimana jika Setya Novanto menang praperadilan tersangka korupsi e-KTP. Ia hanya mengatakan akan rapat pleno.
“Nanti rapat kita melihat, meskipun demikian tetap mencermati dinamika-dinamika yang ada. Itu kita respon berdasarkan pada AD/ART, tidak bisa mengambil langkah tiba-tiba. Kalau ada yang mau munas, mari kita ikuti tahapan-tahapan apa yang ada,” kata Idrus.
Selain soal digelarnya Munaslub, Nusron mengungkapkan pembahasan nama calon ketua umum akan dibahas pada Kamis (30/11) mendatang. Menurutnya, pembahasan soal nama calon ketua umum 'lebih maju' dari pada pembahasan munaslub atau tidak.
“Airlangga Hartanto lebih banyak dapat dukungan, lebih dominan dari
grassroot. Nama lain ada Idrus Marham,” kata Nusron.
(chs)