Setnov Disebut Rusak Citra Golkar di Mata Millenial

Dhio Faiz Syarahil | CNN Indonesia
Sabtu, 25 Nov 2017 14:06 WIB
Ketidakmauan Partai Golkar mengganti Setya Novanto sebagai ketua umum disebut-sebut bisa membuat elektabilitasnya terus merosot.
Setya Novanto disebut merusak citra Partai Golkar di mata generasi millenials. (ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay)
Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua DPR RI sekaligus Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto dinilai mencoreng nama partai dan lembaga yang ia pimpin, khususnya di mata kaum millenial yang dianggap sangat anti-korupsi.

"Pemilih berubah, muncul generasi millenial. Mereka populis dan konten narasi mereka sangat tidak suka korupsi," tutur Pangi Syahwi Chaniago, pengamat politik, dalam diskusi bertajuk "Siapa Pantas Mengisi Kursi Ketua DPR" yang digelar Daksa Forum di Jakarta, Jumat (24/11).

Setnov hingga saat ini belum dicopot dari posisinya, baik sebagai ketua umum Partai Golkar maupun Ketua Dewan Perwakilan Rakyat RI, meski sudah ditetapkan sebagai tersangka kasus korupsi KTP elektronik (e-KTP) oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) 31 Oktober lalu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pangi mengatakan, harus ada kesadaran dari Partai Golkar untuk secepatnya menangani persoalan ini jika tidak ingin angka elektabilitasnya terus merosot.

"Meski Golkar selalu membanggakan struktur politik yang tidak bergantung pada figur, memiliki mesin politik yang kuat, lalu selalu dalam posisi tiga besar, tapi elektabilitas selalu turun 2% tiap tahun. Ini berbahaya," ungkap Pangi.

Ia menyarankan pada Partai Golkar untuk menyelesaikan masalah ini sebelum pergantian tahun karena 2018 adalah tahun politik dan Partai Golkar harus sudah fokus pada pemilihan umum.

Kalau tidak, menurutnya, partai-partai baru yang menyasar kalangan millenials akan mencaplok pundi-pundi suara Partai Beringin.

Peneliti senior Pusat Penelitian Politik LIPI Siti Zuhro, dalam kesempatan sama, menyampaikan bahwa memang masyarakat, khususnya kaum millenial terlihat adem ayem saja. Namun sebenarnya mereka sudah sangat jengah dengan drama politik ala Setnov.

Zuhro mengingatkan Partai Golkar untuk segera bertindak sehingga mencegah publik turun ke jalan untuk meluapkan kekecewaan pada dinamika politik.

"Generasi milenials sebenarnya sudah muak sekali dengan basa-basi, dengan kepura-puraan, dengan model KKN seperti ini," Zuhro menerangkan.

Zuhro kemudian mengingatkan Golkar untuk mempertimbangkan matang pengganti Setnov karena menyangkut pembersihan citra dua lembaga negara.

"Tidak boleh dalam negara bangsa yang beradab, ada lembaga tinggi negara yg terstigma hanya karena dipimpin orang terstigma," Zuhro mengingatkan.

Zuhro dengan tegas menyampaikan bahwa masalah ini sangat serius karena melibatkan citra lembaga tinggi negara. Ia berharap pengganti Setnov harus memiliki integritas, tak tersandera kasus-kasus etika, pidana, atau korupsi.

"Golkar tidak boleh terperosok, terantuk pada 'tiang' yang sama," ucapnya.
(vws)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER