Airlangga Hartarto Disebut Kandidat Kuat Pengganti Setnov

Rinaldy Sofwan | CNN Indonesia
Senin, 27 Nov 2017 06:31 WIB
Airlangga Hartarto disebut Ketua Dewan Pakar Golkar Agung Laksono dan Ketua DPD Golkar Jabar Dedi Mulyadi sebagai kandidat kuat menggantikan Setnov.
Airlangga Hartarto disebut sebagai calon ketua umum Golkar pengganti Setnov yang terjerat kasus korupsi. (ANTARA Foto/Wahyu Putro A)
Jakarta, CNN Indonesia -- Nama Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto disebut sebagai calon Ketua Umum Partai Golkar pengganti Setya Novanto yang kini terjerat kasus dugaan korupsi proyek pengadaan e-KTP.

Hal itu disampaikan oleh Ketua Dewan Pakar Partai Golkar Agung Laksono. "Salah satu yang disebut-sebut antara lain Airlangga Hartanto," ujar Agung dikutp Antara, Minggu (26/11).

Agung mengatakan Airlangga yang kini Koordinator Bidang Ekonomi DPP Partai Golkar itu sudah diterima di kalangan pemerintah dan pimpinan partai, baik pusat atau daerah. Menurut Agunhg, nama Airlangga cocok sebagai ketum lantaran praktis tak mempunyai masalah selama ini sebagai kader Golkar.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


"Ya tidak hanya regenerasi, tapi juga yang harus tampil yang tidak punya masalah, beliau selama ini aktif (di pemerintahan dan Golkar)," kata Agung.

Mantan Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat itu yakin Setnov akan legawa untuk mundur dari jabatannya sebagai Ketum Golkar.

"Saya yakin Pak Novanto juga legawa. Kami juga harus tetap menghormati beliau karena Pak Novanto selama memimpin Golkar, meski singkat cukup berkesan," tutur Agung.


Menurut Agung, pergantian kepemimpinan itu akan dibahas pada Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) Golkar. Langkah itu baru akan dilaksanakan menunggu vonis praperadilan yang diajukan Setnov.

Setnov, yang ditahan KPK sejak 19 November itu sudah mengajukan praperadilan ke Pengadilan Negeri Jakarta Selatan atas status tersangka dalam kasus dugaan korupsu proyek e-KTP. Sidang perdana rencananya akan dilakukan pada 30 November 2017.

"Jikalau kalah di praperadilan, dia harus mengundurkan diri. Kalau tidak, di rapat munaslub, Munaslub diperlukan dalam rangka mengubah kepemimpinan yang berwajah segar dan tentunya tidak bermasalah," tambah Agung.

Secara terpisah, Ketua Dewan Pimpinan Daerah I Golkar Jawa Barat Dedi Mulyadi bahkan mengklaim pencalonan Airlangga sebagai Ketum Golkar sudah direstui oleh Presiden Joko Widodo.


Hal tersebut, menurutnya, diketahui saat berbicara melalui sambungan telepon dengan Menteri Sekretaris Negara Pratikno.

"Airlangga Hartarto kemarin sudah bertemu Presiden, berdasarkan pembicaraan saya melalui telepon dengan Pak Praktikno menyatakan bahwa Presiden mendukung," ujarnya di Sleman, dikutip dalam pernyataan pers yang diterima CNNIndonesia.com. (aal/osc)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER