Surabaya, CNN Indonesia -- Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur (Jatim) telah menyiapkan sejumlah posko pengungsian dan bantuan logistik serta medis bagi warga Bali yang terkena dampak erupsi
Gunung Agung.
"Posko itu terletak di Banyuwangi, Situbondo, Jember dan Lumajang termasuk beberapa daerah di Pasuruan," tutur Wakil Gubernur Jawa Timur, Saifullah Yusuf atau Gus Ipul di rumah dinasnya, Senin (27/11).
“Bentuk dukungan kami di antaranya melalui penyiapan tempat pengungsian jika diperlukan, ratusan ribu masker untuk masyarakat umum, kemudian obat-obatan, makan minuman dan juga tenaga kesehatan termasuk tenaga terampil untuk mengatasi bencana," lanjutnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Gus Ipul menjelaskan, melalui rapat koordinasi antara Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jatim dengan BPBD kabupaten yang berdekatan dengan Bali, diputuskan bahwa bantuan untuk korban terdampak erupsi Gunung Agung telah disiapkan jauh hari sebagai antisipasi jika gunung berapi di Pulau Dewata itu akhirnya meletus.
“Jadi saya pernah sampaikan dulu, BPDB Provinsi Jatim telah melakukan rapat dengan BPBD Kabupaten yang berbatasan dengan Bali, mulai Banyuwangi, Bondowoso, Jember, kemudian Lumajanag, Pasuruan. Intinya kami ingin memberikan dukungan mana kala Gunung Agung benar-benar erupsi," ucapnya.
Selain menyiapkan posko pengungsian, imbuh Gus Ipul, Pemprov Jatim juga menyiagakan bantuan medis untuk dikirimkan ke Bali.
“Sudah ada tim dari RS dokter Soetomo yang sudah stand by mana kala diperlukan, jadi semua persiapan sudah kami lakukan jauh-jauh hari sebelumnya, dan BPBD provinsi telah mengkoordinasikan dengan baik. Mudah-mudahan nanti di lapangan juga jalan," ujarnya.
Gus Ipul pun memastikan seluruh bandara telah disiapkan jika ada lonjakan penumpang akibat penutupan Bandara I Gusti Ngurah Rai karena erupsi
Gunung Agung.
"Bandara Banyuwangi itu sekarang sehari tiga kali penerbangan ke Jakarta, ini saya sudah koordinasi dengan Pak Bupati Banyuwangi [Abdullah Azwar Anas] sudah siap semua," tuturnya, usai meninjau banjir di Porong Sidoarjo.
Menurutnya, jika diperlukan maka Bandara Banyuwangi juga siap untuk penambahan jumlah penerbangan. Begitu pula untuk Bandara Abdulrahman Saleh, Malang dan Bandara Juanda di Sidoarjo.
"Untuk bandara kami siap, bahkan pihak Angkasa Pura juga telah menyiapkan beberapa bus untuk membantu penumpang yang tidak bisa terbang bisa beralih ke jalur darat," kata Gus Ipul.
Selain kesiapan transportasi, pemerintah melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Timur juga telah menyiapkan 800 ribu masker di daerah terdekat semisal di Banyuwangi, Jember, Bondowoso, Lumajang, Situbondo hingga Pasuruan.
Segala persiapan bantuan itu dilakukan karena belajar dari pengalaman meletusnya Gunung Kelud, Kediri yang dampaknya mencapai hingga Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta. Padahal, jarak antara Kediri dan Yogyakarta mencapai 213 kilometer.
Sementara untuk jarak terdekat dari Gunung Agung adalah Kabupaten Banyuwangi yang memiliki jarak sekitar 200 kilometer. Sedangkan ke Situbondo, Bondowoso, Lumajang, Jember, Probolinggo dan Pasuruan, jaraknya lebih dari 250 Km.
"Semua daerah sudah siap dengan masker jika sewaktu-waktu debu
Gunung Agung sampai ke Jawa Timur," ujar Gus Ipul.
[Gambas:Video CNN] (res/yan/djm)