Jakarta, CNN Indonesia -- Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno memastikan persiapan penerapan electronic road pricing (ERP) yang diberlakukan mulai tahun 2019, kembali digenjot.
Pemprov DKI akan bekerja sama dengan perusahaan milik Singapura, Temasek Foundation International (TF Intl), serta Center For Liveable Cities (CLC) Singapura dan Institut Properti Jakarta (JPI), dengan cara menggelar
workshop mengenai kebijakan transportasi, sekaligus berbagi ilmu dengan pihak Singapura yang telah lebih dulu menerapkan sistem tersebut.
“Melaksanakan
workshop memang untuk mempersiapkan diri di 2019 mendatang yang mana kita sudah target terapkan ERP di tahun tersebut,” kata Sandi di Balai Kota, Jakarta, Selasa (28/11).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain beberapa perusahaan, dalam kegiatan itu hadir juga Duta Besar Singapura untuk Indonesia, Anil Kumar Nayar.
Singapura, kata Sandi, telah menerapkan sistem ERP sejak tahun 1974 sehingga menggandeng Singapura dalam mempersiapkan penerapan ERP di Jakarta bukan hal yang buruk.
"Pengalaman baik. Ataupun pengalaman yang tidak terlalu baik. Nah langkah tentunya bahagianya kami, kami bisa mempelajari
lesson learn dari penerapan ERP di Singapura itu,” ujarnya.
Sementara itu, Dubes Singapura untuk Indonesia Anil Kumar Nayar berharap
workshop hari ini bisa menjadi kesempatan baik untuk Jakarta dan Singapura untuk terus menjalin kerjasama.
Ia menyebut pengalaman Singapura dalam manajemen lalu lintas atau traffic management tidak lepas dari pelajaran yang diambil dari kota-kota di negara lain.
"Kami sangat ingin membagikan pengalaman kami ini dengan mitra-mitra dan teman-teman kami di Jakarta," kata dia.
Menurut Anil, manajemen lalu lintas merupakan satu tantangan besar untuk semua kota-kota besar di dunia, termasuk Jakarta dan Singapura.
Ia berharap
workshop yang digelar Pemprov DKI menjadi kesempatan Jakarta dan Singapura untuk saling bertukar pengalaman.
Sandi lebih lanjut mengungkapkan, persiapan penerapan sistem ERP ini tak hanya berpaku pada
workshop yang dilaksanakan di Balai Kota. Hal lain yang sudah dipersiapkan adalah terkait pengadaan mesin ERP.
"Mesin sudah (siapkan) Kita pilih teknologinya yang tentu teknologi terkini untuk 5, 10, 20 tahun ke depan," ujar Sandi.
(wis/djm)