Siklon Cempaka Reda, Berpotensi Muncul Badai Baru

Martahan Sohuturon | CNN Indonesia
Rabu, 29 Nov 2017 20:19 WIB
Siklon baru yang kemungkinan muncul usai Siklon Cempaka itu datang dari Samudera Hindia. BNPB belum mengetahui jenis siklon yang akan muncul itu.
BNPB mengingatkan semua pihak bersiap mengantisipasi potensi munculnya siklon baru usai Siklon Cempaka. (CNN Indonesia/ Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan siklon tropis Cempaka mulai mereda. Namun, pemerintah mulai mengantisipasi munculnya siklon baru yang diperkirakan datang dari Samudera Hindia.

Demikian diungkapkan Kepala BNPB Willem Rampangile mengutip data Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), saat ditemui usai mengikuti Rapat Koordinasi Penanggulangan Banjir-Longsor dan Erupsi Gunung Agung di Kemenko bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Jakarta Pusat, Rabu (29/11).

“Siklon cempaka ini sudah mulai mengecil kekuatannya dan sudah mulai menjauh jadi sudah mulai tidak apa-apa. Antisipasi juga siklon berikutnya yang kemungkinan bisa muncul dari lautan hindia,” kata Willem.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Namanya belum tahu karena menurut BMKG baru bibit-bibit siklonnya yang muncul," imbuhnya.

Menurut dia, informasi ini menjadi peringatan dini bagi BNPB untuk menyiapkan langkah antisipasi, sehingga dapat menghindari terjadinya bencana banjir atau longsor yang bisa melahirkan korban.

“Itu early warning. Setelah itu dianalisa dan bagaimana menyiapkan masyarakat, pemerintah daerah, peralatan logistik, konsep operasi, evakuasi ke mana jalannya dan komunikasi seperti itu,” kata Willem.

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho sebelumnya mengungkapkan, jangkauan siklon tropis Cempaka semakin luas hingga 28 kabupaten/kota. Korban jiwa pun bertambah menjadi 19 orang. Beberapa daerah sudah menyatakan tanggap darurat bencana.

Dia mengungkapkan, 28 kabupaten/kota itu yakni Situbondo, Sidoarjo, Pacitan, Wonogiri, Ponorogo, Magetan, Serang, Cilacap, Sragen, Boyolali, Trenggalek, Sukabumi, Purworejo, Magelang, Tulungagung, Semarang, Klaten, Malang, Wonosobo, Klungkung, Kota Yogyakarta, Gunung Kidul, Kulon Progo, Sleman, Bantul, Kudus, dan Sukoharjo.

Dampak Siklon Cempaka berupa banjir, longsor dan puting beliung.

Daerah yang paling terdampak adalah Yogyakarta, Wonogiri, Pacitan, dan Ponorogo. Daerah-daerah itu berjarak paling dekat dengan Siklon Tropis Cempaka. Pada Selasa (28/11), siklon ini hanya berjarak 32 km sebelah selatan-tenggara Pacitan, Jawa Timur.

Siklon Cempaka berdampak bencana banjir dan longsor yang menyebabkan 19 orang meninggal dunia yaitu 11 orang di Pacitan, 3 orang di Kota Yogyakarta, 1 orang di Bantul, 1 orang di Gunung Kidul, 2 orang di Wonogiri dan 1 orang di Wonosobo.

"Dari 19 orang meninggal dunia tersebut 4 orang adalah korban banjir dan 15 orang korban longsor," ujar Sutopo, dalam keterangan tertulisnya, Rabu (29/11).

[Gambas:Video CNN] (wis)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER