Siklon Tropis Cempaka Meluas, Korban Jiwa Bertambah

Arif Hulwan Muzayyin | CNN Indonesia
Rabu, 29 Nov 2017 15:04 WIB
Jangkauan Siklon Tropis Cempaka semakin luas hingga 28 Kabupaten/Kota. Korban jiwa pun bertambah menjadi 19 orang.
Warga menyaksikan jembatan yang putus di Kasihan, Bantul, DI Yogyakarta, Selasa (28/11). Hal ini merupakan salah satu dampak dari SIklon Tropis Cempaka yang meluas. (Foto: ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko)
Jakarta, CNN Indonesia -- Jangkauan Siklon Tropis Cempaka semakin luas hingga 28 Kabupaten/Kota. Korban jiwa pun bertambah menjadi 19 orang. Beberapa daerah sudah menyatakan tanggap darurat bencana.

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mengungkapkan, 28 Kabupaten/Kota itu adalah Situbondo, Sidoarjo, Pacitan, Wonogiri, Ponorogo, Magetan, Serang, Cilacap, Sragen, Boyolali, Trenggalek, Sukabumi, Purworejo, Magelang, Tulungagung, Semarang, Klaten, Malang, Wonosobo, Klungkung, Kota Yogyakarta, Gunung Kidul, Kulon Progo, Sleman, Bantul, Kudus, dan Sukoharjo.


Dampak siklon ini berupa banjir, longsor dan puting beliung. Daerah yang paling terdampak adalah DI. Yogyakarta, Wonogiri, Pacitan, dan Ponorogo. Daerah-daerah itu berjarak paling dekat dengan Siklon Tropis Cempaka. Pada Selasa (28/11), siklon ini hanya berjarak 32 km sebelah selatan-tenggara Pacitan, Jawa Timur.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dampak bencana banjir dan longsor menyebabkan 19 orang meninggal dunia yaitu 11 orang di Pacitan, 3 orang di Kota Yogyakarta, 1 orang di Bantul, 1 orang di Gunung Kidul, 2 orang di Wonogiri dan 1 orang di Wonosobo. Dari 19 orang meninggal dunia tersebut 4 orang adalah korban banjir dan 15 orang korban longsor," ujar Sutopo, dalam keterangan tertulisnya, Rabu (29/11).

Banjir diketahui masih merendam di beberapa daerah, diantaranya, Pacitan, Magetan, Wonogiri, Klaten. Ribuan rumah, ribuan hektar lahan pertanian, dan fasilitas publik terendam banjir. Selain itu, aktivitas masyarakat lumpuh total di Wonogiri, di sebagian daerah di Yogyakarta, dan di Pacitan. Jalan lintas selatan yang menghubungkan Wonogiri hingga Ponorogo juga lumpuh karena tertutup longsor.

"Kerugian dan kerusakan ekonomi diperkirakan trilyunan rupiah. Pendataan dampak bencana masih dilakukan BPBD," imbuhnya.

Di Pacitan, kata Sutopo, beberapa daerah masih terendam banjir dan terisolasi karena jalan tertutup longsor. Bupati Pacitan Indartato telah menetapkan tanggap darurat banjir dan longsor. Pencarian dan penyelamatan korban longsor masih dilakukan.

"Kebutuhan mendesak adalah perahu karet, alat berat, makanan siap saji, selimut, peralatan kebersihan lingkungan dan sebagainya," ucapnya.

Ia merinci, daerah di Pacitan yang terendam banjir meliputi 13 desa di 3 kecamatan, yaitu Kecamatan Pacitan (Desa Sirnoboyo, Desa Sukoharjo, Desa Kayen, desa kembang, Desa Ploso, Desa Arjowinangun, Desa Sidoharjo), Kecamatan Kebon Agung (Desa Purworejo, Desa Banjarjo, Desa Kebon Agung), dan Kecamatan Arjosari (Desa Pagutan, Desa Jatimalang, Desa Arjosari). "Jalan lintas selatan lumpuh total."

Di Wonogiri, lanjutnya, banjir meluas di 18 kecamatan. Terdapat 68 lokasi bencana banjir dan longsor. Sebanyak dua korban longsor telah ditemukan dalam kondisi meninggal. Yakni, Sri Wati (40) dan Suyati (60), yang merupakan warga Bengle RT 2 RW 5 Desa Dlepih, Kecamatan Tirtomoyo, Wonogiri.

Di DI. Yogyakarta, kata Sutopo, banjir terjadi di 84 titik, longsor terjadi di 93 titik, dan puting beliung terjadi di 116 titik. Longsor menimbun rumah di Jl. Jlagran RT 01 RW 01 Pringgokusuman, Gedongtengen, Kota Yogyakarta. Akibatnya, tiga orang meninggal, yaitu Barjono, Dani (4) dan Aurora Tanti (3 bulan).

"Diperkirakan, Siklon Tropis Cempaka akan bergerak menjauhi wilayah Indonesia pada Kamis (30/11). Namun masih memberikan dampak hujan deras dan gelombang tinggi di wilayah Jawa dan Bali. Masyarakat diimbau untuk meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi ancaman banjir, longsor dan puting beliung," papar Sutopo.

Terpisah, Gubernur DI. Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X menetapkan DIY berstatus siaga darurat bencana.


"Karena hujan ekstrem menurut BMKG berlangsung tiga hari, ya kita daruratnya satu minggu," ucapnya, seusai rapat koordinasi dengan jajaran BPBD DIY, di Kantor Kepatihan, Yogyakarta, seperti dikutip dari kanot rberita Antara, Rabu (29/11).

Dengan dikeluarkannya status tersebut, Pemerintah Provinsi dan Kabupaten dapat menggunakan dana cadangan masing-masing untuk melakukan perbaikan maupun untuk membantu kebutuhan warga terdampak bencana.

"Untuk mengeluarkan (dana tak terduga) dasarnya dari pernyataan Gubernur yang ditindaklanjuti dengan keputusan Bupati," jelasnya.

Kepala Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan, dan Aset (DPPKA) DIY, Bambang Wisnu Handoyo, mengungkapkan, dana tidak terduga bencana yang sudah disiapkan pihaknya mencapai Rp 14 miliar.

"Jadi provinsi sifatnya mem-backup saja. Kabupaten/kota bisa mengusulkan sesuai kebutuhan apabila dana tak terduga masing-masing tidak mencukupi," kata dia.

Data terakhir dari Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops PB) BPBD DIY, pada Rabu (29/11), Kota Yogyakarta memiliki lokasi bencana angin kencang di 9 titik, tanah longsor di sembilan titik, dengan jumlah warga terdampak mencapai 151 orang dan tiga meninggal dunia.

Di Kabupaten Bantul, terdapat 67 titik dampak bencana angin kencang, 45 titik tanah longsor, dan 31 titik bencana banjir, dengan jumlah warga terdampak mencapai 4.756 orang dan 1 orang menunggal dunia.

Di Kabupaten Kulon Progo tercatat 20 titik bencana angin kencang, 27 titik tanah longsor, dan 6 titik bencana banjir, dengan jumlah warga terdampak mencapai 58 orang dan korban luka 3 orang.


Sementara di Kabupaten Gunung Kidul, bencana angin kencang ada di sembilan titik, tanah longsor sembilan titik, dan banjir 44 titik, dengan jumlah warga terdampak mencapai 3.276, dua orang luka-luka, dan satu meninggal dunia.

Di Kabupaten Sleman, bencana angin kencang terpantau di 17 titik, tanah longsor 15 titik, dan banjir 28 titik, dengan jumlah warga terdampak mencapai 214 orang.

Pada Selasa (28/11), dampak siklon tropis Cempaka menjangkau 21 Kabupaten/Kota di Pulau Jawa dan Bali, dengan jumlah kroban meninggal emncapai 11 orang. (gil)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER