Jakarta, CNN Indonesia -- Wakil Ketua Dewan Pakar Partai Golkar, Mahyudin, menganggap Airlangga Hartarto merupakan figur yang cocok menggantikan Setya Novanto sebagai ketua umum karena cenderung bersih atau tidak pernah tersandung kasus hukum.
Menurut Mahyudin, hal itu penting karena akan berdampak baik terhadap elektabilitas Golkar dalam Pilkada 2018 mau pun pemilihan umum presiden 2019 mendatang.
"Dalam waktu menjelang pemilu saya kira Partai Golkar butuh figur yang yang bersih, yang punya kemampuan, yang punya pengalaman," ucap Mahyudin di gedung DPR, Jakarta, Senin (4/12).
Mahyudin mengatakan, kebersihan itu pula yang membuat Airlangga menjadi calon ketua umum terkuat di mata kader Golkar, khususnya kalangan anggota Dewan Perwakilan Daerah Tingkat I atau provinsi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sekarang beliau mendapat dukungan dari DPD I seluruh Indonesia. Sudah 31 DPD yang sudah bertemu beliau," ucap Mahyudin.
Namun, meski Airlangga disebut sebagai calon terkuat, bukan berarti tidak ada kader lain yang juga cocok menggantikan Setnov.
Mahyudin mengatakan ada banyak kader Golkar yang juga mampu menjadi ketua umum. Mereka pun berpotensi maju dalam pemilihan ketua umum baru dalam musyawarah nasional luar biasa (munaslub).
Oleh karena itu, pemilihan ketua umum baru dalam musyawarah nasional luar biasa (munaslub) belum tentu dilakukan secara aklamasi dengan memilih Airlangga.
"Karena di Golkar kemampuan kadernya cukup merata saya kira untuk memimpin partai," ucap Mahyudin.
Mahyudin lalu mengatakan kriteria utama yang harus diperhatikan dari calon ketua umum baru adalah prestasi, dedikasi, loyalitas, dan tata kerja.
"Saya kira selama memenuhi itu, silakan saja," kata Mahyudin.
(has)