Jakarta, CNN Indonesia -- Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengatakan lembaga yang ia pimpin siap bekerja sama dengan TNI yang akan dipimpin panglima baru. Menurutnya TNI merupakan mitra utama dalam kerja sama.
“Siapapun yang terpilih menjadi panglima, Polri bertekad bekerja sama sebaik-baiknya dengan jajaran TNI. Karena TNI adalah mitra yang paling utama bagi Polri,” kata Tito di pangkalan udara Pondok Cabe, Tangerang, Selasa (5/12).
Tito menegaskan pengajuan calon panglima TNI merupakan hak prerogatif Presiden Joko Widodo. Beberapa waktu lalu Jokowi sudah mengajukan Kepala Staf TNI Angkatan Udara Marsekal Hadi Tjahjanto sebagai calon panglima TNI untuk menggantikan Jenderal Gatot Nurmantyo.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Kami hormati. Apa lagi sekarang proses politik sudah jalan di DPR,” kata Tito.
Juru Bicara Presiden, Johan Budi SP menyatakan Hadi ditunjuk sebagai orang nomor satu di lingkungan militer lantaran jenderal bintang empat itu mampu mengemban tugas menggantikan Gatot.
"Marsekal TNI Hadi Tjahjanto dianggap mampu dan cakap serta memenuhi syarat menjadi Panglima TNI," kata Johan melalui pesan singkat.
Hadi juga dianggap telah memenuhi syarat untuk menjadi panglima TNI sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2004 tentang TNI. Pasal 13 UU TNI menyatakan calon panglima TNI adalah yang pernah atau sedang menjabat sebagai kepala staf.
Jokowi menunjuk Hadi mengisi pos tertinggi di lingkungan militer karena Gatot akan memasuki masa pensiun pada 1 April 2018.
Karier Hadi terbilang moncer sebelum ditunjuk Jokowi menggantikan Gatot. Hadi telah menduduki berbagai posisi penting, baik di lingkungan TNI AU, Badan SAR Nasional, Kementerian Sekretariat Negara hingga Kementerian Pertahanan.
Ini kali pertama sejak era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, panglima TNI akan kembali dipimpin prajurit dari matra udara. Terakhir panglima TNI dari angkatan udara adalah Marsekal (Purnawirawan) Djoko Suyanto (2006-2007).
(gil)