Jakarta, CNN Indonesia -- Komisi I DPR menyetujui Kepala Staf Angkatan Udara TNI Marsekal Hadi Tjahjanto sebagai Panglima TNI. Persetujuan dikeluarkan usai uji kelayakan dan kepatutan terhadap Hadi selesai dilakukan.
Wakil Ketua Komisi I DPR dari Fraksi PAN Ahmad Hanafi Rais mengatakan, uji kelayakan dan kepatutan terhadap Hadi berjalan lancar. Seluruh fraksi menyatakan sepakat jika Hadi sebagai pangganti Panglima TNI Jenderal Gatot yang pensiun pada April 2018.
"Fraksi PAN istilahkan Pak KSAU sebagai panglima adalah
right man in the right place on the right time," ujar Hanafi di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (6/12).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hanafi mengklaim, tidak ada catatan khusus terhadap Hadi selama proses uji kelayakan dan kepatutan dilakukan. Hadi hanya diminta menjaga netralitas dan profesionalitas TNI jelang agenda politik 2018 dan 2019.
Selain itu, Hanafi berkata, fraksinya juga memberi catatan umum terkait dengan modernisasi alat utama sistem persenjataan (Alutsista) TNI. Ia meminta, Hadi fokus memperkuat alutsista laut dan udara sebagai modal merealisasikan niat Presiden Joko Widodo yang hendak menjadikan Indonesia sebagai poros maritim.
"Panglima baru harus bisa melakukan (modernisasi) alutsista terutama pada keunggulan udara dan laut karena jadi misi pemerintah," ujarnya.
Ia menambahkan, Fraksi PAN meminta Hadi berkoordinasi dengan Kementerian Keuangan untuk merealisaikan anggaran pertahanan sebesar 1,5 persen dari total PDB negara di tahun yang akan datang.
"Itu sudah disanggupi," ujar Hanfi.
Terpisah, anggota Komisi I DPR dari Fraksi Demokrat Roy Suryo menuturkan, Hadi sempat membeberkan data soal
minimum essential force (MEF) atau kekuatan pokok minimum yang dimiliki TNI saat ini.
Dalam kesempatan itu, Hadi tidak memungkiri MEF TNI masih jauh dari harapan. Akan tetapi, Hadi menegaskan, akan melanjutkan rencana Panglima TNI Gatot Nurmantyo agar MEF sesuai rencana.
"Beliau dengan jujur mengatakan (MEF) masih sekitar 13-15 persen direncanakan. Tapi terus menggambarkan tentang perjalanan nanti sampai dengan 2019 dan 2024," ujar Roy di Gedung DPR.
Selain MEF, Roy menyatakan, pendalaman uji kelayakan dan kepatutan terhadap Hadi seputar soliditas antara TNI dan Polri. Hadi diklaim menjamin hubungan kedua institusi, termasuk tiga matra di tubuh TNI, akan harmonis.
"Beliau tadi menjamin itu akan dapat dijaga dengan sangat baik, terutama mendekati 2018 dan 2019. Jadi secara pribadi saya juga memberikan apresiasi kepada beliau," ujarnya.
Lebih dari itu, Roy berharap proses pergantian Panglima TNI ini berjalan dengan lancar dan cepat.
(osc/djm)