Ditanya Soal Peluang Gabung Partai, Gatot Tertawa

Muhammad Andika Putra | CNN Indonesia
Sabtu, 09 Des 2017 16:27 WIB
Gatot Nurmantyo menegaskan dirinya tidak akan berbicara soal politik praktis sebelum pensiun pada Maret 2018 nanti.
Pejabat lama Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo (kedua kiri) menandatangani berkas serah terima jabatan disaksikan pejabat baru Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto (kiri), di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta, Sabtu (9/12). (ANTARA FOTO/Galih Pradipta)
Jakarta, CNN Indonesia -- Jenderal TNI Gatot Nurmantyo enggan memberi kepastian soal masa depannya di dunia politik usai pensiun dari dunia militer tiga setengah bulan ke depan.

Hari ini Gatot melakukan serah terima jabatan Panglima TNI dengan Marsekal Hadi Tjahjanto dan setelahnya ia diserbu pertanyaan wartawan soal peluang bergabung partai politik dan juga soal Pilkada 2018.

“2018 masih dua bulan lagi ya,” kata Gatot sambil tertawa, merespons pertanyaan jurnalis.

Sekan tak puas dengan jawaban Gatot, awak media terus mengejar dengan salah satu pertanyaan mengenai nama Gatot yang masuk bursa calon wakil presiden pada beberapa lembaga survei.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Gatot menjawab silakan saja lembaga survei melakukan survei. Ia menegaskan bahwa saat ini masih prajurit TNI yang pensiun pada April mendatang.

“(Setelah) Pensiun, kita lihat situasi nanti,” kata Gatot.

“Kita lihat nanti saja, sekarang saya tidak boleh berbicara masalah politik praktis,” kata Gatot.

Mengenai adakah partai yang sudah melamarnya untuk bergabung, Gatot menegaskan bahwa tawaran itu takkan bisa diterima selama masih berstatuskan prajurit TNI.

Meski sudah melepaskan tongkat komando Panglima TNI ke tangan Marsekal Hadi Tjahjanto, masa tugas Gatot di dunia militer baru berakhir pada akhir Maret 2018.

Sejak setahun lalu, perwira bintang empat dari TNI Angkatan Darat itu masuk radar survei sebagai salah satu sosok yang berpeluang maju dalam pemilihan presiden 2019.

Hasil survei Poltracking menyatakan elektabilitas Gatot mencapai 13,7 persen sebagai calon wakil presiden. Dalam survei yang digelar 8-15 November itu, Poltracking mendata elektabilitas Gatot itu terpaut tipis dengan Agus Harimurti Yudhoyono, Anies Baswedan, dan Sri Mulyani.

Sementara itu, dalam survei Indo Barometer pada 15-23 November, nama Gatot bersaing dengan Agus Harimurti dan Anies Baswedan di bawah Prabowo Subianto dan Presiden RI saat ini, Joko Widodo dalam tren elektabilitas calon presiden di pilpres 2019.
(vws)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER