Jakarta, CNN Indonesia -- Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan menegaskan tidak ada politisasi pada perayaan natal yang rencananya akan digelar di kawasan Monumen Nasional (Monas), Januari mendatang.
"Tidak ada (politisasi) itu kan acara yang khidmat," kata Anies di Balai Kota, Jakarta, Jumat (15/12).
Pernyataan Anies itu menanggapi kekhawatiran Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI) yang menduga ada politisasi pada perayaan Natal di Monas.
Ketua Humas PGI Jeirry Sumampow melalui siaran pers yang diterima
CNNIndonesia.com, Jumat (15/12), mengingatkan adanya potensi politisasi dan instrumentalisasi agama, termasuk di dalamnya mempolitisasi hari raya keagamaan Natal untuk kepentingan politik tertentu, yang dilakukan oleh warga gereja sendiri maupun oleh pihak-pihak lain.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
PGI mengimbau umat Kristiani merayakan natal secara damai, tertib, dan sederhana. Perayaan natal harus berdasarkan nilai-nilai kasih dan perdamaian Kristiani.
Anies menambahkan, Pemerintah Provinsi DKI akan melihat seluruh pendapat umat kristiani terkait perayaan malam natal.
"Kami lihat nanti, kami ingin semua pendapat umat kristiani ini tersampaikan. Ini kan acara yang khidmat,” kata Anies
Menurut Anies, Pemprov DKI mengaku hanya memfasilitasi semua acara sesuai arahan yang ada dalam Peraturan Gubernur terkait pemanfaatan Monas.
Sementara, Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno menyampaikan akan menyerahkan semua kegiatan malam natal itu kepada umat kristiani.
Sebab kata Sandi, acara itu murni dilaksanakan memang untuk menghormati umat kristiani yang ingin merayakan natal.
"Serahkan saja ke mereka (umat kristiani) mau bagaimana itu keinginan mereka. Apakah tetap di Monas, atau di tempat lain kita akan ikut saja, yang jelas itu (politisasi) tidak ada,” kata Sandi.
(ugo/gil)