Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah Indonesia dan Myanmar akan menandatangani nota kesepahaman atau Memorandum of Understanding (Mou) terkait upaya melawan aksi terorisme.
Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto mengatakan, kerja sama itu merupakan tindak lanjut atas pertemuan dirinya dengan tokoh militer Myanmar beberapa waktu lalu.
"Langkah-langkah menuju satu MoU khusus dengan Indonesia untuk membantu pengamanan lawan terorisme di sana," kata Wiranto di Kantor Kemenko Polhukam, Jumat (15/12).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Wiranto berpendapat upaya perlawanan terhadap terorisme itu harus segera dipikirkan. Pasalnya, kata Wiranto ada kemungkinan para pengungsi Rohingya yang pulang dari Bangladesh ke Rakhine State akan disusupi oleh agen teroris dan radikalisme.
Padahal lanjutnya, pemulangan pengungsi tersebut adalah untuk kemudian membangun kembali perdamaian di Rakhine State.
"Kalau kesusupan terorisme, dia mengimpor bibit-bibit penyakit untuk teror kan artinya berhadapan lagi dengan pihak keamanan Myanmar, nanti seakan-akan militer Myanmar tidak rela dengan pemulangan pengungsi," tutur mantan Menhankam/Pangab tersebut.
Wiranto juga menilai bisa saja ISIS kemudian memanfaatkan situasi di Rakhine State untuk kembali membangun basis ISIS di ASEAN setelah mengalami kegagalan di Marawi, Filipina.
Untuk itu, Wiranto menyebut Indonesia akan mencoba masuk dan membantu Myanmar untuk melakukan perlawanan terhadap terorisme tersebut.
Tujuannya, menurut Wiranto tidak hanya untuk keamanan Myanmar saja, tetapi juga untuk menjaga stabilitas keamanan kawasan ASEAN agar terbebas dari terorisme.
Sementara itu, Duta Besar Republik Indonesia untuk Myanmar, Ito Sumardi mengatakan Indonesia memang memiliki peluang bekerja sama dengan Myanmar terkait dengan perlawanan terhadap terorisme tersebut.
Pasalnya, Indonesia juga telah berkontribusi untuk mengatasi masalah kemanusiaan yang terjadi di Myanmar.
"Kan Indonesia sudah banyak sekali berkontribusi di sana, Menlu, kemudian kemarin pak Menko kan ke sana ingin menawarkan solusi, selama ini kan ada semacam pelmahan dari pemerintah di sana menyangkut permasalahan terorisme," tutur Ito.
Sebagai dubes RI untuk Myanmar, Ito juga beranggapan peristiwa ISIS di Marawi bisa saja terjadi di Myanmar, sehingga Indonesia pun menyatakan kesidaannya untuk membantu mengatasi hal tersebut.
Di sisi lain, Ito juga menyampaikan kondisi terkini di Rakhine State sudah kembali aman. "Aman banget (situasi di Rakhine)," ujarnya.
(lav)