Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Zulkifli Hasan turut hadir dalam aksi bela Palestina 1712. Zulkifli menyatakan, pengusiran Duta Besar Amerika Serikat tidak akan menyelesaikan masalah, terutama terkait keputusan Presiden AS Donald Trump bahwa Yerusalem ibu kota Israel.
Menurut Zulkifli hal itu tak lepas dari belum tentu semua warga Amerika Serikat mengambil sikap serupa dengan Trump.
"(Pengusiran) tidak menyelesaikan soal. Ini kan Trump. Trump memang agak gila. Belum tentu semua Amerika begitu. Belum tentu semuanya. Banyak juga yang menentang," ujarnya saat ditemui di sela aksi bela Palestina di lingkungan Monas, Jakarta Pusat, Minggu (17/12).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ketua Umum DPP Partai Amanat Nasional (PAN) itu menegaskan dirinya mendukung penuh aksi bela Palestina. Menurutnya, kemerdekaan adalah hak segala bangsa. Selain itu, terjadi kejahatan kemanusiaan di Palestina yang jelas bertentangan dengan sila Pancasila, khususnya sila kedua.
"Jadi perintah konstitusi kewajiban bagi seluruh rakyat Indonesia. Apakah Muslim, Kristen, Hindu, Buddha, siapa saja latar belakangnya apa saja," tambahnya.
Ia pun berkata bahwa Trump telah mengkhianati konstitusi AS. Pemimpin Amerika terdahulu, lanjutnya, memperjuangkan perdamaian antara kedua negara, Palestina dan Amerika Serikat, tapi ia malah membuat pernyataan yang memicu kontroversi.
"Trump berkhianat terhadap rakyatnya, terhadap pemimpin terdahulu, konstitusi, berkhianat terhadap resolusi PBB, dan berkhianat terhadap perdamaian dunia. Jadi Trump memang brengsek," ujarnya.
(osc/asa)