Sandiaga Akan Cabut Izin Diskotek MG yang Jadi Pabrik Sabu
Mesha Mediani | CNN Indonesia
Senin, 18 Des 2017 10:19 WIB
Jakarta, CNN Indonesia -- Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno berjanji akan mencabut izin diskotek MG Club International, Jalan Tubagus Angke, Tanjung Duren, Jakarta Barat, yang digerebek Badan Narkotika Nasional (BNN).
"Bukan hanya ditutup, segera dicabut dan diproses secara pidana karena ini bukan masalah tutup atau bukan," kata Sandi di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (18/12).
Kata Sandi, diskotek MG telah melakukan pelanggaran berat karena memproduksi dan mengedarkan narkotik dengan dalih tempat hiburan. Sandi juga menyebut ini tindakan ini telah melanggar perizinan pariwisata.
"Dan ini tindak pidana yang sangat teramat amat sangat berat," ujarnya.
Ia mengaku kecewa ketika mengetahui kabar penggerebekan diskotek MG.
"Kami sangat terpukul melihat kenyataan di mana tempat yang sebetulnya menjadi tempat hiburan dikamuflase menjadi pabrik," kata Sandi.
Sandi menambahkan, tak hanya mendistribusikan, diskotek MG juga memproduksi sabu dalam varian baru, yaitu berbentuk cair.
Menurut Sandi, dia telah memerintahkan langsung aparat Pemprov khususnya Dinas Pariwisata dan Budaya agar menjatuhkan sanksi tegas dan tidak memberikan ampun untuk diskotek MG beroperasi.
"Karena kedoknya itu adalah tempat hiburan, tapi ternyata di dalamnya adalah produsen daripada narkoba. Jadi, ini yang sangat kita harus waspadai dan harus tegas di sini," kata Sandi.
Wakil gubernur yang diusung oleh Partai Gerindra dan Partai Keadilan Sejahtera itu menyebut Pemprov DKI akan mengevaluasi tempat hiburan lain selain MG Club.
"Kami ingin masyarakat juga terlibat bahwa narkoba ini ada di sekitar, narkoba ini menghantui, dan tidak jauh dari tempat tinggal, tempat beraktivitas. Jadi, mesti diwaspadai," katanya.
Badan Narkotika Nasional (BNN) menggerebek diskotek diskotek MG club international, Minggu (17/12) dini hari.
Dalam penggerebekan itu, BNN menemukan laboratorium pembuatan narkotika jenis pil ekstasi dan sabu yang terdapat di lantai dua dan lantai empat berikut bahan baku pembuatan pil ekstasi dan sabu.
BNN menangkap empat orang yang menjadi karyawan pabrik sabu di MG itu. Namun, pemilik pabrik sabu berinisial RUD masih dalam pengejaran.
(ugo/sur)
"Bukan hanya ditutup, segera dicabut dan diproses secara pidana karena ini bukan masalah tutup atau bukan," kata Sandi di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (18/12).
Kata Sandi, diskotek MG telah melakukan pelanggaran berat karena memproduksi dan mengedarkan narkotik dengan dalih tempat hiburan. Sandi juga menyebut ini tindakan ini telah melanggar perizinan pariwisata.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia mengaku kecewa ketika mengetahui kabar penggerebekan diskotek MG.
Sandi menambahkan, tak hanya mendistribusikan, diskotek MG juga memproduksi sabu dalam varian baru, yaitu berbentuk cair.
"Karena kedoknya itu adalah tempat hiburan, tapi ternyata di dalamnya adalah produsen daripada narkoba. Jadi, ini yang sangat kita harus waspadai dan harus tegas di sini," kata Sandi.
Wakil gubernur yang diusung oleh Partai Gerindra dan Partai Keadilan Sejahtera itu menyebut Pemprov DKI akan mengevaluasi tempat hiburan lain selain MG Club.
"Kami ingin masyarakat juga terlibat bahwa narkoba ini ada di sekitar, narkoba ini menghantui, dan tidak jauh dari tempat tinggal, tempat beraktivitas. Jadi, mesti diwaspadai," katanya.
Badan Narkotika Nasional (BNN) menggerebek diskotek diskotek MG club international, Minggu (17/12) dini hari.
Dalam penggerebekan itu, BNN menemukan laboratorium pembuatan narkotika jenis pil ekstasi dan sabu yang terdapat di lantai dua dan lantai empat berikut bahan baku pembuatan pil ekstasi dan sabu.
BNN menangkap empat orang yang menjadi karyawan pabrik sabu di MG itu. Namun, pemilik pabrik sabu berinisial RUD masih dalam pengejaran.
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL
TERKAIT
TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK