Jakarta, CNN Indonesia -- Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi DKI Jakarta selama satu bulan terakhir melakukan operasi narkotika, psikotropika, dan obat terlarang (narkoba) di 12 rumah susun (rusun) milik Pemprov DKI.
Rusun yang dimaksud antara lain Rusun Marunda, Rusun Jatinegara, Rusun Cempaka Putih, dan Rusun Tambora. Dalam operasi itu BNNP DKI melakukan tes urine terhadap para penghuni dan pegawai rusun.
"Kami datangi rusun untuk melakukan tes urine terhadap penghuni maupun pegawai yang ada di sana," kata Kepala Bidang Pemberantasan BNNP DKI Jakarta Maria Sorlury.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Maria mengatakan itu usai menemui Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno di Balai Kota, Selasa (19/12). Pertemuan dalam rangka membangun harmonisasi program Pencegahan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika (P4GN) di wilayah DKI Jakarta.
Adapun dari ribuan penghuni yang dites urine, sekitar 100 sampai 200 penghuni terbukti menggunakan zat terlarang tersebut. Umumnya, usia mereka antara 15 tahun sampai 30 tahun ke atas. Narkoba yang ditemukan paling banyak adalah ganja dan sabu.
Operasi di rusun-rusun itu, kata Maria, guna menekan angka prevalensi penyalahahgunaan narkotik. Selain pengguna, BNNP DKI pun menemukan banyak bandar di sana dan ditindak sesuai hukum yang berlaku. Mereka juga diusir secara paksa dari rusun.
"Kami temukan banyak sekali bandar narkoba di rusun, dengan sendirinya ketegasan dari Pemprov untuk mengeluarkan yang bersangkutan dari rusun tersebut," kata Maria.
Ia menambahkan, maraknya peredaran dan pengguna narkoba di rusun karena banyak bandar menyusup sebagai penghuni di situ sehingga tidak diketahui atau dicurigai warga.
Namun BNNP DKI Jakarta tetap menindak tegas mereka secara hukum yang terbukti memiliki atau menyimpan narkoba.
"Dengan kedatangan kami di sana melakukan operasi, terbukti bahwa ada barang bukti, maka yang bersangkutan jelas dikeluarkan hari itu juga, langsung rumahnya (unit rusun) disegel," kata Maria.
Untuk mencegah peredaran narkoba di rusun, BNN akan terus melakukan operasi secara berkala.
Wagub DKI Sandiaga Uno membenarkan temuan BNN soal peredaran narkoba di rusun-rusun milik Pemprov DKI. Karenanya, Pemprov DKI berkoordinasi dengan BNN akan terus gencar melakukan operasi.
"Jadi kami mengindikasikan, selain dari tempat hiburan malam, juga ada di rumah-rumah susun. Oleh karena itu, kita akan gencarkan operasi-operasi di rumah susun juga," ujar Sandiaga.
Sandiaga mengatakan, pemerintah tidak akan main-main dengan peredaran dan penggunaan narkoba di Jakarta. Terutama terhadap bandar, maka akan ada tindakan tegas.
"Jadi kami tidak akan main-main kami akan tegas seperti Ibu Maria tadi disampaikan, kami akan 810 (mati) kan para bandar yang melawan, dan terus membangkang dan berlari dari kejaran para petugas yang dikoordinir oleh BNN Provinsi DKI Jakarta," kata Sandiaga.
(osc/gil)