
FPI Kembali Wacanakan 'Sweeping' dan Deportasi Warga Amerika
Bimo Wiwoho, CNN Indonesia | Selasa, 19/12/2017 17:21 WIB

Jakarta, CNN Indonesia -- Imam Front Pembela Islam (FPI) DKI Jakarta, Habib Muhsin Alatas ingin warga Amerika Serikat dan Israel yang ada di Indonesia segera dideportasi ke negaranya masing-masing usai Presiden AS Donald Trump mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel.
Demi terwujudnya hal tersebut FPI mempersilakan umat muslim untuk melakukan sweeping atau penyisiran terhadap warga Amerika Serikat dan Israel yang ada di Indonesia.
"(Nanti) Akan kita serahkan ke pihak yang berwajib untuk dideportasi ke negaranya masing-masing," tutur Muhsin kepada CNNIndonesia.com melalui pesan singkat, Selasa (19/12).
Muhsin menegaskan, FPI tidak akan menjadi pihak yang menginisiasi sweeping. FPI hanya mempersilakan umat muslim untuk melakukannya.
Perihal lokasi, Muhsin mengatakan, alangkah baiknya jika sweeping tidak hanya dilakukan di Jakarta, tetapi juga di berbagai daerah lain khususnya kota-kota besar.
"Untuk menunjukkan bahwa Indonesia tidak memberikan ruang sama sekali untuk Amerika dan Israel," ucap Muhsin.
Muhsin menjelaskan, umat muslim Indonesia sudah jelas mengutuk keputusan Trump yang mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel.
Keputusan Trump tersebut, kata Muhsin, telah mengusik umat muslim Indonesia dan dunia karena Yerusalem merupakan wilayah milik Palestina.
"Apalagi pemerintah kita sudah mengutuk keras perbuatan biadab mereka (AS)," ucap Muhsin.
Dia lalu mengatakan bakal ada aksi bela Palestina lanjutan. Aksi itu, lanjut Muhsin, akan lebih besar daripada yang dihelat Majelis Ulama Indonesia (MUI) di silang Monas Minggu lalu (17/12).
Muchsin sebelumnya juga telah mengeluarkan pernyataan soal sweeping warga negara Amerika Serikat.
Pernyataan itu dilontarkan saat FPI menggelar aksi unjuk rasa di depan Kedutaan Besar Amerika Serikat, Senin pekan lalu.
“Kami umat muslim Indonesia tidak segan-segan men-sweeping secara terang-terangan warga Amerika yang ada di Indonesia. Begitu juga sekutu-sekutunya,” kata dia dalam orasinya kala itu.
“Masyarakat Islam silakan melakukan sweeping tapi atas persetujuan aparat dan petugas,” ujar Muchsin.
Di hari yang sama, Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono mengimbau ormas tidak melakukan sweeping terhadap warga negara Amerika.
Argo saat itu mengatakan, sejauh ini kepolisian belum menerima laporan atau informasi soal rencana sweeping terhadap warga negara AS. Polisi juga akan mengecek ke lapangan untuk memastikan tak ada sweeping.
"Sudah jadi kewajiban negara melindungi warga negara asing di Indonesia," ucapnya. (wis/djm)
Demi terwujudnya hal tersebut FPI mempersilakan umat muslim untuk melakukan sweeping atau penyisiran terhadap warga Amerika Serikat dan Israel yang ada di Indonesia.
"(Nanti) Akan kita serahkan ke pihak yang berwajib untuk dideportasi ke negaranya masing-masing," tutur Muhsin kepada CNNIndonesia.com melalui pesan singkat, Selasa (19/12).
Muhsin menegaskan, FPI tidak akan menjadi pihak yang menginisiasi sweeping. FPI hanya mempersilakan umat muslim untuk melakukannya.
"Untuk menunjukkan bahwa Indonesia tidak memberikan ruang sama sekali untuk Amerika dan Israel," ucap Muhsin.
Muhsin menjelaskan, umat muslim Indonesia sudah jelas mengutuk keputusan Trump yang mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel.
Keputusan Trump tersebut, kata Muhsin, telah mengusik umat muslim Indonesia dan dunia karena Yerusalem merupakan wilayah milik Palestina.
"Apalagi pemerintah kita sudah mengutuk keras perbuatan biadab mereka (AS)," ucap Muhsin.
Dia lalu mengatakan bakal ada aksi bela Palestina lanjutan. Aksi itu, lanjut Muhsin, akan lebih besar daripada yang dihelat Majelis Ulama Indonesia (MUI) di silang Monas Minggu lalu (17/12).
Pernyataan itu dilontarkan saat FPI menggelar aksi unjuk rasa di depan Kedutaan Besar Amerika Serikat, Senin pekan lalu.
“Kami umat muslim Indonesia tidak segan-segan men-sweeping secara terang-terangan warga Amerika yang ada di Indonesia. Begitu juga sekutu-sekutunya,” kata dia dalam orasinya kala itu.
“Masyarakat Islam silakan melakukan sweeping tapi atas persetujuan aparat dan petugas,” ujar Muchsin.
Argo saat itu mengatakan, sejauh ini kepolisian belum menerima laporan atau informasi soal rencana sweeping terhadap warga negara AS. Polisi juga akan mengecek ke lapangan untuk memastikan tak ada sweeping.
"Sudah jadi kewajiban negara melindungi warga negara asing di Indonesia," ucapnya. (wis/djm)
ARTIKEL TERKAIT

Marzuki Alie Minta RI Bekukan Hubungan Diplomatik dengan AS
Nasional 1 tahun yang lalu
Aksi 1712: Bela Palestina, Kecam dan Tuntut Donald Trump
Nasional 1 tahun yang lalu
Saat Balita 'Diajarkan' Semangat Bela Islam dan Palestina
Nasional 1 tahun yang lalu
Ketua MPR Sebut Trump Gila dan Brengsek
Nasional 1 tahun yang lalu
Aksi Bela Palestina, Ma'ruf Amin Sebut Donald Trump Budek
Nasional 1 tahun yang lalu
Perwakilan Kedubes AS Akan Temui Massa Aksi Bela Palestina
Nasional 1 tahun yang lalu
BACA JUGA

Israel Tahan Empat Wartawan Palestina di Yerusalem
Internasional • 07 December 2019 16:49
Israel Kembali Tangkap Gubernur Palestina untuk Yerusalem
Internasional • 21 November 2019 19:57
Israel Tutup Media dan Sejumlah Kantor Palestina di Yerusalem
Internasional • 21 November 2019 06:02
Peta Wisata Tertua di Dunia Dipamerkan di Inggris
Gaya Hidup • 14 October 2019 13:42
TERPOPULER

Jaksa Keluhkan Anggota Ormas Kawal Terdakwa 'Bau Ikan Asin'
Nasional • 1 jam yang lalu
Kapolri Lapor ke Jokowi, Penyerang Novel Baswedan Masih Gelap
Nasional 3 jam yang lalu
Polri: Jokowi Tak Lagi Beri Tenggat Waktu Ungkap Kasus Novel
Nasional 3 jam yang lalu