Jakarta, CNN Indonesia -- Isu yang beredar dalam Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) Partai Golkar tidak hanya seputar posisi jabatan ketua umum hingga sekretaris jenderal saja, tetapi juga soal jabatan Ketua DPR yang ditinggalkan Setya Novanto.
Setidaknya ada tiga nama yang saat ini disebut-sebut layak menjadi Ketua DPR. Mereka adalah Agus Gumiwang Kartasasmita, Aziz Syamsuddin, serta Bambang Soesatyo. Ketiganya memberi tanggapan perihal 'pencalonan' sebagai Ketua DPR.
Ketika dimintai pendapatnya, Agus Gumiwang mengaku belum mengetahui. Dia baru mendengar informasi jika dirinya ikut disebut sebagai calon ketua DPR dari pemberitaan di media.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Agus pun mengaku menyerahkan keputusan soal jabatan Ketua DPR tersebut kepada Airlangga Hartarto selaku Ketua Umum Partai Golkar yang baru.
"Kita serahkan sepenuhnya pada ketum, pak Airlangga, karena beliau yang paling tahu terhadap kebutuhan, selain bangsa dan negara juga kebutuhan Partai Golkar siapa yang dia kirim jadi ketua DPR," ujar Agus di arena Munaslub Partai Golkar, JCC Senayan, Rabu (20/12).
Meski begitu, Agus mengungkapkan, kesiapannya jika memang dirinya yang ditugaskan untuk duduk sebagai Ketua DPR.
"Saya kira kita harus siap dan harus kita jalankan sebaik mungkin dengan penuh tanggung jawab," ujarnya.
Di satu sisi, Agus membantah telah melakukan lobi dengan partai maupun fraksi di DPR agar dirinya bisa menjabat sebagai ketua DPR.
"Saya tidak melakukan lobi lobi pada siapa pun," katanya.
Ketua Komisi III DPR Bambang Soesatyo memberi pendapatnya. Menurut dia sejumlah nama yang beredar saat ini merupakan sosok yang berkualitas dan sesuai dengan harapan Partai Golkar.
"Kita berharap siapa pun yang nanti dipercaya ketua umum untuk memegang jabatan ketua DPR dapat membawa, tidak hanya DPR saja, tapi juga Partai Golkar (ke arah lebih baik)," ucap Bambang.
Terkait dengan isu lobi-lobi yang dilakukannya, Bambang menyebut, selama ini dirinya memang kerap melakukan lobi dengan sejumlah fraksi.
Namun, lobi tersebut tidak dilakukannya untuk memuluskan jalan agar bisa duduk di kursi Ketua DPR, tetapi dalam rangka untuk merangkul semua fraksi di DPR yang merupakan amanat dari partainya.
"Sebagai pimpinan kita merangkul seluruh anggota agar tujuan komisi dan kesejahteraan masyarakat dalam pendekatan hukum bisa tercapai dengan baik," tuturnya.
"Jadi itu (lobi) bukan sesuatu yang tiba-tiba, justru itu dulu tugas saya sebagai sekretaris fraksi, hubungan lintas fraksi saya baik dengan kawan-kawan," imbuh Bambang.
Respons juga diberikan Aziz Syamsuddin, Ketua Badan Anggaran DPR yang juga sempat diajukan sebagai calon ketua DPR. Jika menjadi ketua DPR, dirinya akan berkomitmen untuk mendukung kinerja pemerintah.
"Saya juga berkomitmen sebagai kader partai untuk membantu melancarkan program bapak presiden," ujarnya.
Selain itu, sebagai kader Partai Golkar dirinya juga berkomitmen untuk mensukseskan Partai Golkar di ajang Pileg dan Pilpres 2019 mendatang.
Semua Punya PeluangKetua Harian Partai Golkar Nurdin Halid menyebut, pembahasan tentang pengisian jabatan ketua DPR sebenarnya bukan menjadi bagian dari agenda munaslub maupun rapimnas. Pembahasan pergantian ketua DPR itu nanti akan dilakukan dalam rapat pleno DPP.
"Nanti juga akan dibicarakan dalam pleno karena ketua DPR itu bukan merupakan domain munaslub maupun rapimnas," kata Nurdin.
Menurut Nurdin, munaslub maupun rapimnas hanya berwenang untuk memberikan rekomendasi kepada DPP terkait dengan pengisian jabatan ketua DPR tersebut.
Dalam munaslub telah dihasilkan sejumlah rekomendasi yang nantinya akan dibahas lebih lanjut DPP. Rekomendasi itu di antaranya soal kaderisasi untuk pilkada, rekrutmen calon legislatif dan sebagainya.
"Termasuk rekrutmen ketua DPR ini akan diputuskan oleh rapat pleno DPP," ujar Nurdin.
Meski saat ini sejumlah nama telah diisukan akan menjabat sebagai Ketua DPR, Nurdin mengatakan, 91 anggota DPR yang berasal dari Partai Golkar memiliki kompetensi dan kapasitas yang sama untuk duduk sebagai Ketua DPR.
"Artinya bahwa begitu banyak kader Golkar yang bisa dipertimbangkan menjadi ketua DPR," ucap Nurdin.
(osc/djm)