Jakarta, CNN Indonesia -- Wakil Gubernur DKI Jakarta,
Sandiaga Uno ingin subsidi yang diberikan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk PT TransJakarta dicabut pada 2019 mendatang.
Rencana pencabutan subsidi dilatari rendahnya penyerapan dana subsidi oleh PT TransJakarta.
“Sekarang ini saja subsidinya dari yang dicanangkan itu hanya terserap sekitar 50 persen, jadi kalau 2019 tidak ada subsidi tidak masalah,” kata Sandi di Kawasan Kota Tua, Jakarta, Rabu (20/12).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Sandi, rendahnya serapan subsidi PT TransJakarta mengindikasikan kinerja TransJakarta telah cukup baik. Bahkan, Sandi memprediksi TransJakarta tidak lagi memerlukan subsidi untuk menopang aktivitas bisnisnya selama ini.
Sandi juga memuji Direktur Utama PT TransJakarta Budi Kaliwono.
Dalam penilaiannya, Budi telah melakukan berbagai inovasi agar layanan perusahaan jasa yang bergerak di bidang transportasi umum itu bisa maksimal dan optimal.
"Memastikan layanan-layanan ini sesuai dengan efektivitas dan sesuai dengan asas manfaat. Jadi kalau memang tidak diperlukan, rute-rute tersebut dikurangi dari segi frekuensinya. Tapi yang paling penting layanan terhadap masyarakat tidak terganggu," kata
Sandiaga Uno.
Lebih lanjut, Sandi mengklaim, Budi telah menyanggupi penghilangan subsidi di tahun 2019 mendatang.
Penghilangan subsidi tak serta merta menghilangkan peran Pemprov DKI. Kata Sandi, Pemprov DKI akan membantu dari upaya meningkatkan non-
Fare Box Revenue atau pendapatan nontiket PT TransJakarta.
Sandi juga memastikan tak akan ada kenaikan tarif bus TransJakarta pada 2019.
Penghilangan subsidi PT TransJakarta dikatakan Sandi semata-mata hanya untuk mengurangi serapan anggaran di tempat yang memang tidak membutuhkan.
“Enggak ada (kenaikan tarif), tak ada subsidi bukan berarti harganya naik, kita pastikan ini tetap sama,” kata
Sandiaga Uno menegaskan.
(wis/djm)