Jakarta, CNN Indonesia -- Warga RW 06 Kelurahan Jati Padang, Jakarta Selatan, menyetujui rencana normalisasi sungai Kali Pulo yang digagas Pemprov DKI Jakarta pimpinan Gubernur Anies Baswedan. Namun mereka mengaku keberatan andai harus direlokasi dari tempat tinggal mereka saat ini.
Ketua RW 06 Jatipadang Arief Syamsuddin mengatakan, warga sudah melakukan pembicaraan soal hal tersebut. Dalam pembicaraan tersebut, kata Arief, warga pun berharap normalisasi hanya sampai lima meter, tidak 20 meter seperti yang ada dalam regulasi normalisasi sungai.
"Kalau menurut aturan yang ada, normalisasi memang harus 20 meter. Cuma warga minta 5 meter saja. Jadi misalnya sekarang sungai [sekarang lebarnya] ada 3 meter, tinggal ditambah di kiri dan kanan [sepanjang masing-masing] satu meter," ungkapnya kepada
CNNIndonesia.com saat dihubungi Selasa (19/12) malam.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jika pemprov DKI tetap memaksakan normalisasi sungai selebar 20 meter, artinya warga akan diminta pindah meninggalkan tempat tinggal mereka saat ini. Meskipun begitu, Arief mengatakan warga pada dasarnya tak keberatan relokasi asal ada kompensasi yang jelas dari Pemprov DKI.
Arief mengatakan, warga di daerah tersebut sudah bosan dengan banjir yang selalu datang kala musim penghujan. Itulah yang kemudian, sambungnya, yang membuat warga menyambut gagasan normalisasi kali.
"Kemarin juga pak Gubernur tanya ke beberapa warga, 'Bu mau enggak rumahnya dinormailisasi tapi ibu keambil tananhya?' Warga [jawab] mau, tapi belum sesuai sama jumlah ganti ruginya," kata Arief.
Arief mengatakan, pekan depan rencananya akan kembali mengumpulkan warga dan kembali membicarakan, apakah akan menerima relokasi atau meminta negosiasi normalisasi hanya sepanjang 5 meter seperti keputusan pekan lalu.
Setelah ada hasil, ia lalu akan memberitahukan hal tersebut kepada pemerintah. Arief juga mengatakan, saat berkunjung beberapa waktu lalu, Gubernur Anies Baswedan berpesan akan membahas hal ini terlebih dulu dengan dinas terkait.
"Pak Gubernur pernah ngomong akan ketemu dinas-dinas terkait dulu. Lalu baru ketemu dengan warga. Beliau akan mengutamakan komunikasi dulu," kata Arief.
Pada awal pekan ini, kawasan di RT 03/ RW 06 itu tergenang akibat tanggul yang kembali jebol saat hujan deras melanda.
Akibat tanggul jebol, sebanyak 23 kepala keluarga di RT 03 RW 06, Jati Padang, Jakarta Selatan diungsikan. Sebanyak 50 rumah terendam banjir.
(kid/djm)