Sutiyoso Minta Sri Mulyani Tak Lupa Bantu Jakarta

Mesha Mediani | CNN Indonesia
Rabu, 27 Des 2017 11:30 WIB
Mantan Gubernur DKI Sutiyoso meminta Menkeu Sri Mulyani, yang pernah menerima beasiswa DKI, tak lupa membantu Jakarta.
Mantan Gubernur DKI Sutiyoso meminta Menkeu Sri Mulyani, yang pernah menerima beasiswa DKI, tak lupa untuk membantu Jakarta. (CNN Indonesia/Safir Makki)
Jakarta, CNN Indonesia -- Mantan Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso mengingatkan para alumni program beasiswa DKI Jakarta, termasuk Menteri Keuangan Sri Mulyani, tak lupa membantu DKI Jakarta setelah kini berada di puncak kesuksesan.

Pernyataan itu disampaikan Sutiyoso di hadapan mahasiswa penerima program beasiswa DKI, di Balai Kota DKI Jakarta, Jakarta, Rabu (27/12). Ia hadir dalam kapasitasnya sebagai Ketua Pembina Yayasan Beasiswa Jakarta.

"Ada (penerima beasiswa) yang saya ingat; Menkeu sekarang, Bu Sri Mulayni, juga menerima dana beasiswa (dari DKI). Pesan saya, kalau sudah jadi menteri jangan lupa sama kita," ujar Sutiyoso berseloroh.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sri Mulyani diketahui mengenyam pendidikan di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, pada 1981–1986. Ia kemudian meraih Master of Science of Policy Economics di University of lllinois Urbana Champaign, AS (1988–1990), dan mendapat gelar Ph.D. dalam bidang ekonomi dari universitas yang sama.

Selain pernah menjadi Menkeu di era SBY dan Jokowi, Sri Mulyani juga pernah menjabat Direktur Pelaksana Bank Dunia.

Selain Sri Mulyani, Sutiyoso, yang akrab dipanggil Bang Yos, juga menyebut nama mantan calon Wakil Gubernur DKI Jakarta Sylviana Murni sebegai penerima beasiswa yang terbilang sukses.

Bagi Sutiyoso, figur seperti Sri Mulyani dan Sylvi mewakili penerima beasiswa DKI yang sukses mencapai misi untuk mendidik sumber daya manusia. Tentunya, ditambah kerja keras selepas pendidikan itu.

"Saya ingatkan tidak ada karier apapun yang bisa dicapai dengan kerja asal-asalan, apakah (sebagai) militer, politisi, dan lain-lain," ungkapnya.

Bang Yos mengakui, peran SDM penting bagi kemajuan Jakarta. Dia menganggap ibu kota tak memiliki sumber daya selain penerimaan pajak. Hal itu diketahuinya sejak menjadi Gubernur DKI pada periode 1997-2007.

Dengan pendidikan, kata Bang Yos, Jakarta akan bisa mengandalkan SDM --yang menurutnya bisa diandalkan mengatasi ketimpangan kesejahteraan di Jakarta.

Salah satu cirinya, masih banyak orang tua siswa yang tak mampu menyekolahkan anaknya di Jakarta. Sebaliknya, ada orang tua yang bisa menyekolahkan anaknya ke luar negeri meski untuk tingkat pendidikan dasar.

"Tidak ada cara lain (untuk memajukan Jakarta) kecuali (lewat) pendidikan," ucap dia, yang juga mantan Ketua Badan Intelijen Negara ini.

Pada kesempatan itu, Bang Yos melaporkan kepada Gubernur DKI Anies Baswedan soal penggunaan dana beasiswa dari APBD DKI yang baru bisa menjangkau 60 persen pemohon. Ia berharap dana itu diperbesar pada tahun depan bisa menjangkau 100 persen pemohon yang memenuhi syarat.

Beasiswa ini sendiri diberikan untuk jenjang pendidikan tinggi. Sebab, siswa jenjang pendidikan dasar dan menengah sudah tercakup lewat Kartu Jakarta Pintar (KJP).

Pada APBD DKI 2017, total nilai beasiswa ini mencapai Rp 18,8 miliar. Rincian penerimanya, sebanyak 1.891 mahasiswa D3 dan S1, 2.101 mahasiswa lanjutan, dan 528 mahasiswa penulisan skripsi. Di samping itu, ada beasiswa bagi mahasiswa S2 dan S3. (arh/gil)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER