Jakarta, CNN Indonesia -- Nama mantan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Anton Soedjarwo ‘diabadikan’ menjadi nama gedung ruang perawatan kelas VIP (pelayanan khusus) dan VVIP (pelayanan sangat khusus) di Rumah Sakit Bhayangkara Raden Said Soekanto, Kramatjati, Jakarta Timur.
Anton menjabat sebagi Kapolri sejak 4 Desember 1982 hingga 6 Juni 1986. Ia meninggal dunia saat berusia 57 tahun di RS Bhayangkara Raden Said Soekanto pada 18 April 1988.
Gedung Anton Soedjarwo dibangun setinggi lima lantai dengan 87 ruangan perawatan di dalamnya, 75 kamar untuk ruangan kelas VIP dan 12 kamar untuk kelas VVIP.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kapolri Jenderal Tito Karnavian menyebut, pembangunan Gedung Anton Soedjarwo merupakan bagian dari upaya mengembangkan pelayanan kesehatan bagi anggota Polri.
“Kami genjot, nggak mau anggota kami kalau sakit bingung," kata Tito saat memberikan kata sambutan di RS Bhayangkara Said Soekanto, Kamis (28/12).
Selain itu, menurutnya, langkah ini juga menjadi bagian dari upaya Polri membangun citra di tengah masyarakat. Lewat sektor kesehatan, dia berharap, dapat menampilkan wajah Polri yang lebih humanis.
“Ini adalah
soft weapon, senjata lunak kepada masyarakat. Sehingga wajah Polri tidak hanya tembak, mati, komplain,” ucap jenderal bintang empat itu.
Menteri Kesehatan Nila Moeloek yang turut dalam acara peresmian itu mengapresiasi pembangunan Gedung Anton Soedjarwo. Dia berharap, pemakaian ruangan tersebut dilakukan melalui proses rujukan lebih dahulu.
"Kami minta rujukan tetap dilakukan. Tidak usah ke puskesmas, tapi di sini bisa disediakan FKTP (fasilitas kesehatan tingkat pertama). Kalau pantas untuk dirujuk ya dirujuk. Tapi Kalo bisa di primer tetap di primer dulu," kata Nila.
Dia menambahkan, pelayanan rumah sakit juga diharapkan tidak pandang bulu. Nila meminta, RS Bhayangkara Said Soekanto memperlakukan dan menangani semua pasien dengan sama.
"Jangan lupa juga keamanan pasien dijaga betul. Pasien
center care juga diperhatikan," katanya.
(agi)