Jakarta, CNN Indonesia -- Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Mardiaz Kusin Dwihananto mengatakan, Tim Laboratorium Forensik (Labfor) Polri mengamankan dokumen denah bangunan Apartemen Pakubuwono Spring setelah melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) atas gedung huni yang ambruk, Kamis (28/12).
"Lima anggota tim Labfor sudah membawa dokumen gambar
site plan dan besi cor dari hasil olah TKP," kata Mardiaz saat dihubungi, Jumat (29/12).
Tim Labfor itu terdiri atas ahli teknik sipil, ahli metalurgi, kimia. Mereka adalah Kombes Ulung, Komisaris Heriyandi, Ajun Komisaris Agung, Ipda Dian, dan Pengda Indri.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selanjutnya, kata Mardiaz, Penyidik tinggal menunggu waktu koordinasi dengan tim Labfor Polri terkait hasil olah TKP tersebut. Pihaknya juga berencana untuk meminta dokumen proyek pembangunan dari Apartemen Pakubuwono Spring, Jakarta Selatan.
"Untuk rencana tindak lanjut kami akan memeriksa para saksi, meminta dokumen proyek, surat visum (korban) yang sudah diminta," ujar Mardiaz.
Sejauh ini, lanjut Mardiaz, pihaknya sudah memeriksa empat saksi yakni Muklas, mandor proyek bernama Kurmen, bagian keselamatan (
safety) dalam pembangunan bernama Rizal, dan bagian HRD proyek bernama Wayan.
Peristiwa robohnya salah satu tembok apartemen itu terjadi pada Selasa (25/12) malam pukul 20.15 WIB. Sebanyak enam orang menjadi korban, dan tiga di antaranya meninggal dunia.
Korban meninggal adalah Adi alias Bima (30), asal Purwakarta; Khoirul Ma'sum (35), asal Tulung Agung; dan Dedi Irawan.
Sementara, korban luka adalah Aris Suryanto bin Sumadi, yang mengalami luka patah pada pergelangan tangan kiri dan kaki kanan; Muklas, mengalami luka sobek di kepala sebelah kiri; dan Idris bin Sohari mengalami luka lecet di ketiak kiri dan kanan, serta luka sobek di kaki sebelah kiri.
Sebelumnya, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono mengatakan, pihaknya juga akan menyelidiki sistem keselamatan kerja yang diterapkan dalam proyek pembangunan tersebut.
"Kami cek keselamatan kerjanya, kemudian misalnya bekerja lembur atau malam hari, kira-kira penerangan seperti apa, dengan cuaca seperti ini apa yang dilakukan. Kami tanyakan semuanya nanti," ujar Argo.
(arh/kid)