Dedie A Rachim, Pejabat KPK Pertama yang Terjun ke Politik

Feri Agus | CNN Indonesia
Jumat, 29 Des 2017 17:55 WIB
Dedie meniti karier di KPK sejak 2003, lantas memilih mundur untuk maju dalam Pilwalkot Bogor. Dia mengklaim ingin membawa Bogor ke arah yang lebih baik.
Pegawai KPK Dedie A Rachim menjadi pegawai pertama yang mengundurkan diri dan terjun ke politik. (Ilustrasi/CNN Indonesia/Andry Novelino)
Jakarta, CNN Indonesia -- Dedie A Rachim menjadi pejabat aktif Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pertama yang memilih turun gelanggang ke panggung politik.

Dedie menerima pinangan Bima Arya untuk mendampingi maju dalam Pemilihan Wali Kota Bogor 2018. Bima merupakan petahana Wali Kota Bogor, yang juga kader Partai Amanat Nasional (PAN). Sementara Dedie seorang profesional yang sudah sekitar 12 tahun berkarier di lembaga antirasuah.

Jabatan terakhir Dedie di KPK adalah Direktur Pembinaan Jaringan dan Kerja Sama Antar Komisi dan Instansi. Dia sudah sempat beberapa kali mengisi jabatan struktur lainnya di KPK.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dedie tumbuh bersama lembaga yang resmi berdiri pada 2003 silam.

"Saya melihatnya begini, ini tanggung jawab saja. Saya melihat tentu Bogor itu kan ingin dibawa ke arah yang lebih baik," kata Dedie kepada CNNIndonesia.com, saat ditanya soal tujuannya mendampingi Bima pada Pilwalkot Bogor.
Sejak KPK berdiri, belum pernah ada pejabatnya yang memilih mundur dan terjun ke dunia politik.

Mantan Ketua KPK Taufiqurrahman Ruki baru setelah selesai menjabat kini bergabung dengan Partai Persatuan Pembangunan (PPP).

Begitu juga dengan mantan Wakil Ketua KPK, Bambang Widjojanto dan Adnan Pandu Praja setelah selesai menjabat memilih menjadi tim sukses pasangan Anies Baswedan dan Sandiaga Uno di Pilgub DKI Jakarta.

Dedie mengatakan, dirinya memilih mundur sebagai pegawai KPK dari jauh-jauh hari untuk memberikan contoh kepada pejabat lainnya yang ingin maju dalam pemilihan kepala daerah.

"Jadi saya pikir, saya mengambil langkah ini (mengundurkan diri dari KPK) justru untuk memberi contoh dan kedua menghindari benturan kepentingan," ujarnya.

Ketua KPK Agus Rahardjo telah merestui anak buahnya ikut dalam Pilwalkot Bogor 2018 mendampingi Bima.

Agus mengaku tak ada alasan bagi pimpinan KPK untuk menolak pengunduran diri yang diajukan Dedie pada 27 Desember 2017 lalu.

"Pimpinan KPK setuju, merestui dan mendukung, agar pak Dedie Rachim bisa membantu mewujudkan pemerintahan yang efektif, dan bersih, serta bebas KKN, dalam waktu yang tidak terlalu lama di kota Bogor," kata dia.

Bima Arya resmi menunjuk Dedie untuk mendampingi dirinya pada Pilwalkot Bogor mendatang. Bima mengatakan, Dedie merupakan sosok profesional dan berintegritas.

Untuk mengusung Bima-Dedie, PAN perlu melakukan koalisi dengan partai lain lantaran hanya memiliki tiga kursi DPRD Kota Bogor. Syarat pencalonan Wali Kota Bogor membutuhkan sembilan kursi DPRD.
(ugo/wis)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER