Jakarta, CNN Indonesia -- Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno membantah pernyataan Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya Kombes Halim Pagarra yang mengaku tak dilibatkan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dalam rekayasa lalu lintas di jalan Jatibaru Raya,
Tanah Abang, Jakarta Pusat.
Sandi mengaku telah berkoordinasi dengan Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya terkait kebijakan Pemprov DKI Jakarta itu saat menutup Jalan Jatibaru Raya.
"Sudah koordinasi dan kemarin koordinasi lagi, jadi alhamdulillah komunikasinya ada titik kesepahaman," kata Sandi di rumah dinasnya di kawasan Kuningan, Sabtu (30/12).
Halim kepada wartawan mengatakan tidak pernah dilibatkan dalam perencanaan penataan kawasan Tanah Abang. Bahkan, Halim mengusulkan Pemprov DKI Jakarta untuk memindahkan pedagang kaki lima yang ada di Jalan Jatibaru Raya ke Blok G Tanah Abang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sandi mengatakan, masukan yang disampaikan oleh Ditlantas tersebut akan dijadikan sebagai catatan.
Kata Sandi, selain Ditlantas Polda Metro Jaya, dia juga akan melakukan pertemuan dengan Wali Kota Jakarta Pusat Dinas Perhubungan DKI Jakarta, dan Satpol PP, untuk memetakan kembali penataan kawasan Tanah Abang.
"Kami petakan dengan baik, blok G tidak bisa jadi opsi sekarang karena blok G kondisi bangunannya sendiri sudah tidak layak menjadi pusat perdagangan," tutur Sandi.
Menurut Sandi, blok G akan direnovasi kembali. Lagipula rencana renovasi bangunan Blok G sudah direncanakan sejak pemerintahan Joko Widodo, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), hingga Djarot Saiful Hidayat.
Sehingga, menurut Sandi proses renovasi yang akan dilakukan di Blok G hanya meneruskan rencana dari pemerintahan sebelumnya.
Sandi mengungkapkan saat ini, proses renovasi tersebut tinggal menunggu finalisasi pencarian lahan untuk dijadikan relokasi bagi para pedagang yang ada di Blok G.
Sementara untuk para pedagang yang ada di Jalan Jatibaru Raya sudah terfasilitasi dengan adanya sejumlah tenda yang dibangun oleh Pemprov.
Dikatakan Sandi, penutupan Jalan Jatibaru Raya tersebut hanya bersifat sementara sampai menunggu pembangunan Blok G Tanah Abang selesai dilakukan oleh PD Pasar Jaya.
"Ketidaknyamanan satu atau dua tahun ini kami coba atasi dengan rekayasa lalu lintas, tentu kerjasama dengan pihak-pihak yang terkait," tutur Sandi.
(ugo/ugo)