Jakarta, CNN Indonesia -- Pemilihan Gubernur Sumatra Utara (Pilgub Sumut) 2018 berpotensi tak diikuti oleh Gubernur Tengku Erry Nuradi karena kekurangan persyaratan kursi dukungan. Erry yang kemungkinan besar ditinggal Golkar, sebelumnya juga telah ditinggal Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) dan Partai Kebangkitan bangsa (PKB).
Praktis, tinggal Nasdem yang masih memberikan dukungannya pada bakal calon gubernur petahana yang juga Ketua DPW Nasdem Sumut tersebut. Sayangnya, Nasdem pun hanya punya lima kursi DPRD atau kurang 15 kursi dari persyaratan 20 kursi untuk Erry mendaftar ke KPUD Sumut.
Nasdem pun kini menanti keputusan final Golkar di Pilgub Sumut yang dikabarkan akan diumumkan hari ini. "Kami tunggu deklarasinya kemana, katanya hari ini. Apa pun keputusan kita tunggu arahan DPP," kata Sekretaris DPW Nasdem Sumut, Iskandar ST, Jumat (5/1).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Diakui Iskandar, Nasdem yang hanya punya lima kursi harus realistis menghadapi kontes Pilgub Sumut 2018. Kemungkinan terburuknya, Erry tak bisa mendaftar ke KPUD Sumut karena tak memenuhi syarat dukungan.
Kondisi itu semakin diperparah dengan munculnya poros baru yang dibangun Demokrat dengan menggandeng PKPI dan PKB. Padahal PKPI maupun PKB yang sama punya tiga kursi sebelumnya mendukung Erry.
Poros ini sudah sepakat mengusung Ketua DPD Demokrat Sumut JR Saragih dan Ketua DPW PKB Sumut Ance Selian sebagai pasangan bakal calon.
Di sisi lain, PDIP telah memastikan mengusung Djarot Saiful Hidayat sebagai bakal calon gubernur. PDIP, pemilik 16 kursi disebut-sebut akan menggandeng Hanura. Praktis, hampir semua partai yang ada di Sumut telah memberi dukungan kepada masing-masing nama bakal calon yang sudah disepakati.
Kini hanya Golkar yang belum memberi kepastian dukungan. Menurut Iskandar, semua masih bisa berubah, sehingga peluang untuk Erry maju masih tetap ada.
"Dinamika masih jalan dengan banyak kemungkinan-kemungkinan. Golkar belum ada kepastian, tapi kalau sudah ada SK Golkar, baru nanti kita lihat," ungkapnya.
Sementara itu, anggota DPP Golkar Ahmad Doli Kurnia yang dikonfirmasi memastikan sampai saat ini belum ada perubahan sikap terkait dukungan Golkar di Pilgub Sumut. Dalam hal ini, Golkar lebih condong mendukung Letjen Edy Rahmayadi yang baru saja pensiun dini dan dicopot sebagai Pangkostrad.
"Kan sudah ke Edy. Sampai saat ini belum ada perubahan lagi," kata Doli.
Hal senada juga sebelumnya disampaikan Koordinator Bidang Pemenangan Pemilu Golkar Indonesia I, Nusron Wahid, bahwa Golkar tengah mengevaluasi dukungannya pada Tengku Erry untuk Pilgub Sumut 2018.
Besar kemungkinan Golkar akan mendukung bakal calon gubernur Edy Rahmayadi yang telah mendapat dukungan Gerindra, PKS, dan PAN. Koalisi ini juga sudah sepakat memasangkan Edy dengan Musa Rajekshah alias Ijeck.
(zul)