Jakarta, CNN Indonesia -- Bakal calon gubernur Sumatra Utara, Edy Rahmayadi mengatakan pembagian uang yang dilakukan dalam video viral di media sosial tak terkait dengan Pilkada.
Menurut Edy, pembagian uang itu merupakan kebiasaan adat istiadat di Sumatra Utara.
"Kejadian di Sumut itu adalah adat, kalau sudah ada manortor itu walaupun Rp10.000 atau Rp50.000 itu saweran namanya," kata Edy kepada wartawan, Jumat (5/1).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Edy menyebut tak hanya dirinya yang melakukan saweran, melainkan juga pejabat-pejabat lain di Sumatra Utara.
Edy menegaskan pembagian uang yang dilakukannya sama sekali tak terkait dengan pilkada, apalagi jika ada yang mengkaitkannya dengan politik uang.
Mantan Panglima Kostrad itu menekankan dirinya belum resmi mendaftar sebagai cagub ke KPUD. Sehingga bagi-bagi uang itu dipastikan bukan bagian dari kampanye sebagai cagub.
"Jadwal kampanye kapan, kenapa tahun kemarin saya memberikan saweran diributin," ujar Edy.
Edy pun tak mempersalahkan jika ada pihak-pihak yang meributkan soal dirinya yang melakukan pembagian uang tersebut.
"Ributin saja, emang gue pikirin," katanya.
Diketahui, sebuah video viral di media sosial menunjukkan rekaman Edy membagi-bagikan uang pecahan Rp50.000 kepada warga.
Dalam video berdurasi sekitar satu menit dan 30 detik tersebut, tampak anak-anak serta ibu-ibu mengelilingi Edy untuk mendapatkan lembaran uang dari tangan kandidat calon gubernur yang diusung PKS, Gerindra, dan PAN tersebut.
Ketua DPP PKS PKS Mardani Ali Sera mengatakan, video bagi-bagi uang yang dilakukan Edy itu tidak berkaitan dengan momen Pilkada.
Menurutnya, tindakan Edy membagikan uang kepada sejumlah warga merupakan bagian kegembiraan perayaan keagamaan.
“Tidak ada masalah karena tidak terkait dengan kontestasi politik,” ujar Mardani dalam pesan tertulis kepada wartawan, Jumat (5/1).
(gil)