Jakarta, CNN Indonesia -- Sebuah video viral di media sosial menunjukkan rekaman bakal calon Gubernur Sumatra Utara, Edy Rahmayadi membagi-bagikan uang pecahan Rp50.000 kepada warga.
Video viral tersebut berdurasi sekitar satu menit dan 30 detik. Dalam video tampak anak-anak serta ibu-ibu mengelilingi Edy untuk mendapatkan lembaran uang dari tangan kandidat calon gubernur yang diusung PKS, Gerindra, dan PAN tersebut.
Menanggapi beredarnya video tersebut, Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera mengatakan, video bagi-bagi uang yang dilakukan Edy itu tidak berkaitan dengan momen Pilkada. Ia menilai, tindakan Edy membagikan uang kepada sejumlah warga bagian kegembiraan perayaan keagamaan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Tidak ada masalah karena tidak terkait dengan kontestasi politik,” ujar Mardani dalam pesan tertulis kepada wartawan, Jumat (5/1).
Keyakinan tidak ada kepentingan politik dalam pembagian uang kepada sejumlah warga itu, kata Mardani, setelah melihat langsung
video viral itu.
Mardani berkata, dalam video berdurasi 1 menit 36 detik itu, Edy hanya nampak tengah berada di dalam sebuah Gereja untuk ikut perayaan yang digelar umat Kristiani.
“Kami husnuzhan itu kemungkinan Natal atau acara kegembiraan. Dan, Pak Edy, seperti juga lebaran memberi pada anak-anak uang untuk kegembiraan,” ujarnya.
Mardani menegaskan, PKS siap menghadapi segala serangan atau pembunuhan karakter terhadap para calon yang diusung di Pilkada. Dia memastikan PKS tidak akan salah mengusung calon karena telah melalui seleksi.
“PKS selalu siap dengan serangan atau pembunuhan karakter seperti ini,” ujar Mardani.
Lebih dari itu, secara personal Mardani meyakini Edy tidak akan melakukan kampenye negatif untuk menang di Pilkada Sumut. Ia mengatakan isu bagi-bagi uang itu hanya bentuk ketakutan lawan politik Edy di Pilgub Sumut.
“Sosok pemimpin tangguh, tentu menakutkan banyak pihak. Untuk kebenaran, PKS akan terus maju mendukung calon-calon terbaiknya,” ujar Mardani.
CNNIndonesia.com mencoba mengonfirmasi perihal video tersebut kepada Edy. Namun, setelah tak jua merespon telepon, seorang asisten Edy mengangkat sambungan yang ditujukan ke ponsel sang bakal cagub Sumut tersebut. Dari asistennya diketahui Edy sedang rapat, dan dijanjikan akan dihubungi kembali usai rapat.
Untuk Pilgub Sumut, Edy akan berpasangan dengan pengusaha Musa Rajekshah (Ijeck). Pasangan Edy-Ijeck direncanakan akan deklarasi pada akhir pekan nanti di Lapangan Merdeka Medan, Minggu (7/1).
Edy Rahmayadi telah mengajukan pengunduran diri dari TNI. Rencana mundurnya guna mengikuti kontestasi Pilkada Sumut itu pun telah disampaikannya kepada Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto.
Di institusi militer tersebut jabatan terakhir Edy adalah Panglima Komando Strategi Cadangan Angkatan Darat (Pangkostrad). Ia telah diputuskan diberhentikan dari jabatannya tersebut dalam rangka pensiun dini guna mengikuti Pilgub Sumut.
Sebelumnya, dalam karier militernya, Edy pernah menjabat Pangdam I Bukit Barisan yang komandonya meliputi wilayah pertahanan Provinsi Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, dan Kepulauan Riau. Sementara itu, di luar kedinasan militer, Edy saat ini adalah Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI).
(kid/gil)