Jakarta, CNN Indonesia -- Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Fahri Hamzah mengatakan, pihaknya telah mengirimkan surat kepada DPP Partai Golkar untuk segera mengirimkan nama pengganti Setya Novanto sebagai ketua DPR.
"Pimpinan DPR sudah mengirim surat kepada Golkar, sebetulnya tinggal dijawab saja apa masalahnya," kata Fahri di Kompleks DPR, Jakarta, Senin (8/1).
Surat tersebut berisi desakan agar Golkar segera mengisi kursi ketua DPR yang kosong sepeninggal Setnov ditetapkan sebagai tersangka proyek pengadaan e-KTP dan kini telah duduk di kursi pesakitan.
Merujuk Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2014 tentang MPR, DPR, DPD, dan DPRD (UU MD3), kursi ketua DPR tak boleh terlalu lama kosong meski sementara ini diisi oleh Fadli Zon sebagai Pelaksana tugas (Plt).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sebetulnya kekosongan kepemimpinan itu istilahnya itu tidak boleh dibiarkan kalau mengikuti UU MD3. Kemarin itu makanya ada perbedaan pendapat itu kan dalam menunggu Golkar menyelesaikan masalah," ujar Fahri.
Menurut Fahri, pimpinan DPR tetap menunggu DPP Partai Golkar mengirimkan usulan nama pengganti Setnov. Setelah surat dari partai berlambang beringin itu masuk, pimpinan DPR akan segera menggelar rapat dan dilanjutkan dengan rapat Badan Musyawarah (Bamus).
"Misalnya besok pagi, bilang surat masuk. Tergantung permintaan DPP. Misalnya pagi surat masuk, misal diminta mau dilantik langsung, yaudah kita bikin rapim pagi habis itu Bamus baru paripurna," ujarnya.
Sedianya, pimpinan DPR berencana menggelar rapat pimpinan membahas pergantian ketua DPR hari ini. Namun, rapat urung dilakukan lantaran Fraksi Golkar belum menyerahkan nama pengganti Setnov.
(ugo)