Jakarta, CNN Indonesia -- Wakil Ketua DPR Taufik Kurniawan mengatakan, Partai Golkar akan merugi jika terlalu lama menunda pengiriman nama calon Ketua DPR pengganti Setya Novanto. Sebab, akan ada pekerjaan rumah yang belum selesai dalam tempo lama.
"Kalau semakin lama ya tentu Fraksi Golkar yang rugi sendiri, artinya menjadi posisi yang belum tuntas," kata Taufik di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (9/1).
Pergantian posisi Ketua DPR yang merupakan jatah kader Partai Golkar, lanjutnya, memang tidak memiliki batasan waktu. Namun, pihaknya berharap memiliki kolega pimpinan baru dalam waktu tak terlalu lama.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami dari pimpinan DPR hanya bisa berharap, semakin cepat semakin bagus definitifnya," kata dia.
Jika penyerahan nama kader itu mempertimbangkan rampungnya revisi UU No. 17 Tahun 2014 tentang MPR, DPR, DPD, dan DPRD (UU MD3), Taufik memprediksi penetapan Ketua DPR baru itu akan semakin molor.
Sebab, revisi UU tersebut berpotensi alot karena melibatkan kepentingan partai-partai.
Namun demikian, Taufik tak mempermasalahkan jika memang 'Beringin' tidak segera menyerahkan nama pengganti Setnov. Sebab, kinerja pimpinan dewan bersifat kolektif kolegial.
"Seperti halnya dengan pimpinan komisi (DPR), enggak (ada) pimpinan komisi, ya wakil ketua komisi yang lain bisa," ujarnya.
Untuk sementara, posisi Pelaksana Tugas (Plt.) Ketua DPR diisi oleh Fadli Zon yang berasal dari F-Gerindra. Selain Fadli, komposisi pimpinan dewan terdiri dari Fahri Hamzah, Taufik, dan Agus Hermanto.
Sebelumnya, Ketua DPP Golkar Zainudin Amali menyebut Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto sudah mengantongi satu nama calon Ketua DPR pangganti Setya Novanto.
Namun, Amali menyebut bahwa nama itu baru akan diserahkan ke DPR setelah rampungnya revisi UU MD3, terutama berkaitan dengan materi pasal penambahan kursi pimpinan DPR/MPR untuk PDIP.
Sejauh ini, beberapa nama calon ketua DPR yang beredar di antaranya, selain Amali, adalah Ketua komisi III DPR Bambang Susatyo, Ketua Banggar DPR Azis Syamsudin, dan Sekretaris Fraksi Partai Golkar Agus Gumiwang.
(arh)