Jakarta, CNN Indonesia -- Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meminta pihak pengelola gedung Bursa Efek Indonesia (BEI) dan jajaran Pemprov DKI melakukan audit terhadap gedung yang roboh selasarnya pada Senin (15/1) siang.
Anies menegaskan, audit gedung tersebut harus dilakukan pada malam ini juga.
“Khusus untuk gedung ini saya tadi minta untuk dilakukan audit, dan saya minta dilakukan segera malam ini,” kata Anies di Rumah Sakit Siloam usai mengunjungi korban yang tertimpa reruntuhan Gedung BEI, Jakarta.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Audit secepatnya dilakukan agar kegiatan pasar saham besok pagi tak terganggu. Anies tak ingin kondisi gedung yang runtuh sebagian itu menimbulkan kekhawatiran masyarakat sehingga mengacaukan bursa saham dan pasar Indonesia.
“Besok ada kegiatan pasar, jangan sampai ini mengganggu kegiatan,” kata Anies.
Lebih lanjut, terkait Surat Laik Fungsi (SLF) Gedung BEI yang habis masa berlakunya pada 25 Januari mendatang, menurut Anies tak ada hubungannya dengan robohnya selasar gedung itu.
Lagi pula, kata dia, pihak pengelola sebenarnya telah mengajukan perpanjangan izin SLF untuk gedung tersebut.
“Pihak pengelola sudah meminta perpanjangan, sudah urus yah. Terkait penyebab roboh kan terus diinvestigasi,” katanya.
Lebih lanjut, Anies pun akan meminta seluruh gedung di Jakarta melakukan audit internal baik yang dilakukan pihak pengelola maupun pihak Pemprov DKI Jakarta.
“Iya, kami akan lakukan audit terhadap seluruh gedung di Jakarta,” katanya.
Anies sempat mengunjungi selasar Gedung BEI yang roboh tadi siang. Dia berkunjung pukul 16.37 WIB ditemani Direktur Utama BEI Tito Sulistyo.
Setelah itu, Anies langsung mengunjungi korban reruntuhan gedung tersebut ke rumah sakit Siloam Semanggi.
Data sementara pihak kepolisian menyebutkan, jumlah total korban insiden robohnya selasar menara Bursa Efek Indonesia (BEI) sebanyak 77 orang.
[Gambas:Video CNN] (pmg)