Idrus Marham, 'Pembongkar' Kasus Century hingga Jadi Mensos

Anugerah Perkasa & Abi Sarwanto | CNN Indonesia
Rabu, 17 Jan 2018 10:01 WIB
Idrus Marham mulai populer ketika dia memimpin Panitia Angket Kasus Bank Century pada 2009. Dia juga menjadi salah satu orang yang loyal terhadap Setnov.
Idrus Marham mulai populer ketika dia memimpin Panitia Angket Kasus Bank Century pada 2009. Dia juga menjadi salah satu orang yang loyal terhadap Setnov. (CNN Indonesia/Christie Stefanie)
Jakarta, CNN Indonesia -- Nama Idrus Marham tak hanya populer belakangan ini, namun juga pada 2009 lalu. Politikus asal Partai Golkar itu memimpin Panitia Angket Kasus Bank Century, yakni skandal tentang penyelamatan bank swasta oleh Bank Indonesia (BI) melalui bail out.

Saat itu, BI dinilai janggal ketika menyelamatkan bank yang bukan termasuk dalam kategori bank dengan aset terbesar tersebut.

Kerugian negara dalam kasus itu mencapai Rp6,7 triliun. Bank Century kini sudah berganti nama menjadi Bank J Trust Indonesia, setelah sahamnya dibeli oleh J Trust Co Ltd dari Jepang.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pria kelahiran Pinrang, Sulawesi Selatan 55 tahun lalu itu juga dikenal sebagai salah satu pendukung setia mantan Ketua Partai Golkar, Setya Novanto. 
Setnov, demikian panggilan Setya, kini meringkuk di rutan KPK karena diduga terlibat dalam kasus dugaan korupsi e-KTP. Idrus sering datang ke Pengadilan Tipikor, tempat Setnov disidang.

Kasus e-KTP diduga melibatkan pejabat Kementerian Dalam Negeri dan aliran dananya hingga ke para politikus. Dalam dakwaan, kasus itu diduga merugikan negara hingga Rp2,3 triliun.

Sebelum menjadi politikus, Idrus merupakan dosen pada tiga kampus, yakni Universitas 17 Agustus 1945, Universitas Tarumanegara dan Universitas Islam Atthahiriyah. Semua kampus itu berada di Jakarta.

Di Partai Golkar, Idrus juga mencatat prestasi sendiri. Dia merupakan Sekretaris Jenderal Partai Golkar tiga periode jabatan ketua umum.

Idrus pertama kali menjabat pada periode 2009-2014 saat Ketua Umum Aburizal Bakrie memimpin Golkar. Dia merupakan sekjen pertama Golkar yang berasal dari kalangan sipil.


Menduduki posisi sekjen, Idrus mundur sebagai anggota dewan pada 2011, ketika kasus Bank Century bergulir.

Idrus kemudian ditunjuk kembali sebagai sekjen pada Munaslub Golkar Bali 2016 yang memenangkan Setya Novanto sampai akhirnya masih menduduki jabatan yang sama ketika Airlangga Hartarto memimpin partai berlambang pohon beringin usai Munaslub Golkar Jakarta 2017.

Sedangkan karirnya menjadi anggota DPR RI dimulai pada periode 1999-2004, 2004-2009. Kini Sekretaris Jenderal Golkar itu bakal menggantikan Khofifah Indar Parawansa sebagai Menteri Sosial. Isu ini sudah berhembus kencang sejak akhir tahun lalu.

Khofifah mengundurkan diri dari Kabinet Kerja Presiden Jokowi karena maju dalam Pilgub Jawa Timur pada tahun ini. (asa/gil)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER