Isu Sungai Citarum Jadi Senjata Politik di Pilgub Jabar 2018

Priska Sari Pratiwi | CNN Indonesia
Rabu, 17 Jan 2018 14:16 WIB
Isu penataan Sungai Citarum diyakini tak akan diminati warga Jawa Barat, namun isu itu bisa digunakan untuk menyerang salah satu kandidat calon gubernur Jabar.
Sejumlah bakal calon gubernur dan wakil gubernur Jawa Barat berfoto bersama. Revitalisasi Sungai Citarum menjadi salah satu isu yang diyakini bakal dijual di Pilgub Jabar 2018. (ANTARA FOTO/M Agung Rajasa)
Jakarta, CNN Indonesia -- Penataan Daerah Aliran Sungai (DAS) Citarum menjadi topik yang dibahas dalam rapat terbatas Presiden Joko Widodo bersama sejumlah menteri di Bandung, Selasa (16/1) kemarin. Revitalisasi sungai Citarum disebut menjadi fokus pemerintah yang mendesak karena kondisi lingkungannya yang tercemar parah.

Munculnya kembali isu penataan Sungai Citarum terbilang mendadak. Sebelumnya permasalahan Sungai Citarum jarang menjadi topik utama yang dibahas pemerintah. 

Pengamat politik Universitas Padjajaran Firman Manan mengatakan, kembali munculnya isu soal Sungai Citarum erat kaitannya dengan momentum jelang pemilihan gubernur Jabar 2018. Ia tak menampik ada upaya memainkan isu soal lingkungan jelang gelaran pilgub.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Sebenarnya ini isu lama, tapi bagaimana pun dalam perspektif politik ini momentum. Kemungkinan besar (permasalahan Citarum) akan jadi tawaran program para calon,” ujar Firman kepada CNNIndonesia.com.

Revitalisasi Sungai Citarum memang kerap menjadi komoditas di Pilgub Jabar. Untuk kali ini, isu itu diangkat salah satunya oleh pasangan Tubagus Hasanuddin-Anton Charliyan yang diusung Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan.

Pada Pilgub sebelumnya, pasangan Ahmad Heryawan-Deddy Mizwar bahkan sempat berjanji air di Sungai Citarum sudah bisa diminum oleh warga.

Firman sendiri meyakini isu penataan Sungai Citarum ini tak akan terlalu laku ‘dijual’. Menurutnya, masyarakat Jabar masih akan memilih calon yang fokus soal kesejahteraan, pendidikan, dan perbaikan infrastruktur.

Namun, menurut Firman, penataan Sungai Citarum dapat menjadi ‘senjata’ untuk menyerang calon petahana yakni Deddy Mizwar saat masa kampanye.

“Bisa, kan, dibilang pemerintah sebelumnya dianggap tidak berhasil menangani permasalahan Citarum. Kalau itu diangkat bisa merugikan satu pasangan, kan ada Demiz,” imbuh Firman.

Sementara itu Direktur Eksekutif Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) Nur Hidayati mengatakan, kondisi sungai Citarum saat ini sangat buruk.

Persoalan utamanya adalah kualitas air yang tercemar sampah dan limbah industri.

“Di situ perlu ada penghijauan kembali dan perbaikan wilayah tangkapan air yang sudah rusak,” ujar Nur.

Nur menuturkan, Pemerintah Provinsi Jawa Barat sebenarnya telah berupaya melakukan perbaikan lewat sejumlah proyek revitalisasi, namun tak ada perubahan signifikan karena masih banyak sampah dan limbah di sungai tersebut.

Ia lantas menyarankan pemerintah untuk melibatkan masyarakat dalam memperbaiki Sungai Citarum. Jika tidak, pihaknya khawatir upaya perbaikan sungai sepanjang 297 kilometer itu hanya menjadi proyek yang tak membuahkan hasil apapun.

“Seperti sebelumnya. tidak ada hasil yang nyata,” kata Nur. (wis/gil)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER