Jakarta, CNN Indonesia -- Sekjen Partai Golkar Lodewijk Freiderich Paulus mengklaim elektabilitas partai berlambang beringin itu terus meningkat sejak kursi ketua umum beralih dari Setya Novanto ke Airlangga Hartarto.
Kata Lodewijk, ketika Airlangga mulai menjabat sebagai ketum, elektabilitas Golkar di kisaran 9,2 persen, tapi kini meningkat lagi menjadi 12,4 persen.
"Artinya, figur beliau baru tampil, kita sudah naik," kata Lodewijk di kantor DPP Golkar, Jakarta, Senin (22/1).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada November 2017, elektabilitas Golkar menurut survei Poltracking berada di kisaran 10,9 persen. Golkar berada di posisi ketiga di bawah PDIP dan Gerindra.
Sementara pada Desember 2017, survei Indobarometer menunjukkan elektabilitas Golkar mencapai 12,5 persen di bawah PDIP yang memiliki elektabilitas 30,2 persen.
Tren peningkatan elektabilitas partai itu, kata Lodewijk, membuat Golkar optimistis merealisasikan target perolehan 110 kursi DPR pada Pemilu 2019.
"Kami di DPR punya 91 kursi. Ketum mencanangkan 19 kursi, jadi 110 kursi," kata Lodewijk.
Lodewijk melanjutkan, Golkar juga menargetkan 60 persen kemenangan dari 171 calon kepala daerah yang diusung pada pilkada serentak tahun ini. Target kemenangan itu, menurut Lodewijk, ditopang oleh tiga misi Golkar yang menjadi program wajib calon kepala daerah yang diusung.
Ketiga misi tersebut antara lain pengadaan sembako yang terjangkau, memperbanyak lapangan pekerjaan, dan kesediaan akses perumahan yang terjangkau.
"Tiga program tersebut diharapkan menjadi komitmen para calon kepala daerah," katanya.
Selain itu, Lodewijk mengatakan, partainya tetap akan mengusung Presiden Joko Widodo atau Jokowi pada Pilpres 2019. Targetnya, Jokowo menjabat sebagai presiden dua periode.
"Itu target yang akan kita kejar," kata Lodewijk, "Saya lihat teman-teman bekerja luar biasa untuk memanaskan mesin partai."
(ugo/djm)