Jakarta, CNN Indonesia -- Sekjen Partai Golkar pengganti Idrus Marham, Lodewijk Freiderich Paulus menganggap wajar dirinya yang seorang mantan tentara kini menjadi pengurus Golkar di tingkat pusat.
Alasannya, menurut Lodewijk, Golkar sejak pertama kali berdiri pada Oktober 1964, identik dengan keterlibatan tentara di dalam kepengurusan.
Pada Oktober 1964, sejumlah tokoh perwira Angkatan Darat menginisiasi berdirinya Sekber Golkar yang menjadi cikal bakal Golkar.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Letkol Suhardiman dari Sentral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia (SOKSI) merupakan salah satu perwira militer yang menonjol di balik berdirinya Sekber Golkar.
Selain elemen tentara, kata Lodewijk, Golkar juga didirikan oleh sejumlah ormas yang kala itu bersatu membentuk suatu kelompok untuk menghadapi dinamika politik saat itu.
“Kalau tentara masuk Golkar itu kan sebenarnya kembali ke sejarah berdirinya Golkar,” ucap Lodewijk di kantor DPP Golkar, Jakarta, Senin (22/1).
“Tidak ada sesuatu yang aneh,” lanjutnya.
Lodewijk sendiri merupakan mantan Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus (Kopassus) TNI AD dengan pangkat terakhir Letnan Jenderal.
Dia mengaku bawahan dari Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan saat masih bertugas di satuan Kopassus.
“Waktu saya Kopassus (angkatan) ‘81, dua tahun kemudian pada ‘83 saya direkrut sebagai Detasemen Khusus 81. Beliau (Luhut) komandan. Wakilnya Prabowo,” ucapnya.
Selepas pensiun sebagai tentara, Lodewijk mengaku ingin mencari medan yang lain untuk mengaktualisasikan diri.
Ia lantas memilih Golkar karena dinilai memiliki ikatan dengan tentara sejak dulu.
Lodewjik masuk menjadi kader Golkar pada 2016.
“Kebetulan saya masuk ke sini sama dengan pilihan saya karena sejarah berdirinya partai,” ujar dia.
Lodewijk mengakui ada perbedaan mencolok antara dunia politik dan militer. Namun, dia mengaku dapat beradaptasi dengan baik dan cepat karena berlatar belakang militer.
Kariernya pun berkembang cukup pesat. Ia menuturkan saat baru enam bulan masuk kepengurusan Golkar, dirinya dipercaya menjabat sebagai pelaksana tugas Ketua DPD Lampung.
“Ada tugas yang harus diselesaikan.
Alhamdulilah selesai,” ucapnya.
Menjadi Sekjen Golkar tidak menghentikan target Lodewijk di politik. Dia mengatakan masih bertekad menjadi calon anggota legislatif dari partai Golkar pada pemilu 2019 mendatang.
“
Insya Allah. Akan maju DPR RI,” tutur Lodewijk.
(wis/djm)