Jakarta, CNN Indonesia -- Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Tito Karnavian merasa yakin gelaran Pilkada serentak 2018 di 171 provinsi dan kabupaten/kota Indonesia akan berlangsung aman. Ada beberapa indikator Tito menyebut pesta demokrasi itu akan berjalan aman.
Menurutnya, salah satu indikator Pilkada serentak tahun ini akan berlangsung aman karena terjalinnya koalisi antara partai pendukung oposisi dan partai pendukung pemerintah dalam mengusung atau mendukung calon kepala daerah yang sama. Para partai oposisi pemerintah, lanjut dia, tidak banyak berkoalisi dalam pilkada tahun ini, sehingga mereka memilih merapat ke partai-partai pendukung pemerintah.
"Polri, TNI, Pemerintah yakin bahwa Pilkada di 171 wilayah ini berlangsung aman. Kenapa? Karena yang pertama, tidak banyak partai-partai oposisi mengusung calon yang sama, jadi terjadi crossing," kata Tito usai menghadiri Rapat Pimpinan Polri 2018 di Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK), Jakarta Selatan, Rabu (23/1).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia menerangkan, situasi ini akan menghindari potensi emosional poros partai seperti yang terjadi di Pilgub DKI Jakarta 2017 lalu. Bahkan, situasi tersebut juga dapat mengantisipasi permasalahan berlatar belakang agama yang bisa dieksploitasi untuk kepentingan politik.
Tito pun memprediksi, potensi masalah yang justru lahir dari situasi ini adalah emosional perorangan.
"Sehingga nanti potensi emosional yang muncul emosional perorangan dibanding dengan emosional poros partai, ini beda dengan kasus Jakarta," ucap jenderal bintang empat itu.
Kemudian, hal lain yang membuat Tito yakin Pilkada serentak 2018 akan berjalan aman adalah kesadaran masyarakat untuk berdemokrasi yang semakin tinggi. Mantan Kapolda Metro Jaya itu juga yakin TNI dan Polri akan kompak dalam menjaga netralitas.
"TNI-Polri Kompak sampai bagian terbawah dan TNI-Polri akan berada di posisi netral," tutur Tito.
Diketahui, salah satu tanda partai pendukung pemerintah adalah keberadaan mereka dalam kabinet Jokowi-JK. Partai politik itu antara lain PDI Perjuangan, Partai Golkar, PPP, Partai NasDem, Partai Hanura, PKB, dan PAN.
Sementara, partai yang ada di luar pemerintahan adalah Partai Gerindra, PKS, dan Partai Demokrat.
(osc)