Lebak, CNN Indonesia -- Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Lebak, Banten, Kaprawi mengungkapkan data sementara terkait wilayah terdampak gempa 6,1 skala richter (SR) yang terjadi Selasa (23/1) kemarin.
Ia menyebutkan, lokasi terdampak gempa meluas dari sebelumnya hanya di 62 desa, kini bertambah menjadi 74 desa.
"Kebetulan kita kedatangan Kementerian PUPR untuk melihat pascabencana, sedang melakukan pengecekan langsung," katanya saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon, Rabu (24/1).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sedangkan jumlah rumah rusak, dari sebelumnya 1.158, kini bertambah menjadi 1.189 unit. Dampak dari gempa itu diperkirakan akan terus bertambah, seiring masih dilakukannya pendataan oleh RT, RW, BPBD, TNI, Polri hingga masyarakat.
Kerusakan jembatan dan jalan, hingga kini terus dilakukan pengecekan dan penghitungan. Mengingat, Kabupaten Lebak memiliki ribuan jembatan gantung dan permanen.
"Infrastruktur, sedang dalam tahap pengecekan petugas, RT, RW, desa, bersama-sama. Fasos, fasum belum masuk. Yang masuk pemukiman dulu," terangnya.
Sebelumnya sempat diberitakan gempa berkekuatan 6,1 SR mengguncang Kabupaten Lebak, Banten, pada Selasa 23 Januari 2018. Lalu terjadi gempa susulan lebih dari 20 kali.
Pada Rabu siang ini, gempa kembali mengguncang Kabupaten Lebak dengan kekuatan 5,1 SR yang mengagetkan warga, terutama korban terdampak gempa.
Gempa susulan kali ini terjadi di 7.16 LS - 106.07 BT, berjarak 69 km arah Barat Daya, berkedalaman 33 km dan tidak berpotensi tsunami. Terkait kerusakan gempa hari ini masih didata.
[Gambas:Video CNN] (yan/djm)