Jakarta, CNN Indonesia -- Wakil Ketua Umum DPP Partai Hanura kubu Ambhara, Sudewo mengaku tak ingin terjadi pemecatan terhadap Sekjen Hanura pimpinan Daryatmo, Sarifuddin Sudding dari kepengurusan partai meski telah terjadi islah dengan kubu Manhattan pimpinan Oesman Sapta Odang alias OSO.
Menurut Sudewo, islah yang mereka sepakati adalah tidak ada timbang pilih dan persyaratan tertentu untuk menjadi pengurus partai.
"Jadi prinsipnya dari pihak kubu Pak Daryatmo dan Sudding mengindahkan apa yang menjadi arahan Ketua Dewan Pembina Pak Wiranto untuk berdamai, untuk rekonsiliasi, untuk islah," ujarnya di Hotel Sultan, Jakarta Selatan, Rabu (24/1).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tapi pihak sana [Oesman Sapta Odang atau OSO] tiba-tiba saja langsung mengeluarkan statement bahwa islah tetap jalan, rekonsiliasi jalan tapi tetap memecat Pak Sudding, ini kan berarti tidak adil, padahal tahapan untuk melakukan pembicaraan soal rekonsiliasi saja belum dilakukan," kata Sudewo kemudian.
Selain pemecatan Sudding, kata Sudewo, OSO selalu melakukan pemecatan pengurus partai hingga tingkat Dewan Pengurus Cabang (DPC). Salah satunya, Sudewo mencontohkan, pemecatan terhadap anggota DPD yang melakukan mosi tidak percaya terhadap OSO.
"Artinya, dengan hal itu yang dilakukan Pak OSO nampaknya islah masih sulit untuk berjalan," tuturnya.
Sudewo mengatakan, rekonsiliasi akan dilakukan jika OSO telah mengembalikan semua anggota pengurus partai yang dipecatnya ke posisi semula, salah satunya adalah Sudding.
"Jadi kalau Pak Sudding tidak diterima sebagai Sekjen dan (anggota) DPD tidak kembali seperti posisi semula tampaknya sulit dilakukan rekonsiliasi," tuturnya.
Partai Hanura memiliki dua versi ketua umum yakni OSO dengan Sekjen Harry Lontung Siregar dan Daryatmo dengan Sekjen Sudding.
Kubu OSO telah mendapat SK baru kepengurusan hasil revitalisasi dari Kemenkumham, Rabu (17/1). Sedangkan, kubu Daryatmo hasil Munaslub Bambu Apus baru mengajukan kepengurusan baru ke Kemenkumham Jumat (19/1).
Namun keduanya pun telah mencapai kesepakatan islah atau berdamai usai pertemuan dengan Pembina Partai Hanura Wiranto di Jakarta, Selasa (23/1) sore. Usai pertemuan itu, Wiranto pun mengakui OSO sebagai ketua umum Partai Hanura.
Wiranto menegaskan permasalahan Partai Hanura akan dikerjakan oleh tim khusus dan hasil keputusannya akan diumumkan secara resmi.
(end)