Jakarta, CNN Indonesia -- Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menginformasikan ada pertumbuhan awan konvektif saat terjadinya hujan es di wilayah Kota dan Kabupaten Magelang, Jawa Tengah kemarin.
Hujan es itu melanda wilayah yang berada di rangkaian cekungan pegunungan (Gunung Merbabu, Gunung Merapi, Gunung Sumbing, dan Menoreh) sekitar pukul 13.30 WIB kemarin.
Berdasarkan keterangan tertulis Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) saat hujan es terjadi, citra satelit dari kanal inframerah dan citra radar menunjukkan adanya pertumbuhan awan konvektif saat terjadinya hujan es di wilayah tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Stasiun Meteorologi Klas II Ahmad Yani Semarang mencatat kondisi lokal labilitas udara pada siang hari menunjukkan kondisi labil dengan potensi hujan badai.
Selain itu, kondisi atmosfer saat terjadinya hujan es juga ditemukan pengaruh regional berupa pola tekanan yang menunjukkan adanya tekanan rendah di sebelah barat dan utara Australia.
Dan, ada pola angin yang mengindikasikan pembentukan awan konvektif akibat pengumpulan massa udara, serta daerah belokan angin yang mengakibatkan perlambatan massa udara.
Hal itulah yang kemudian membuat peningkatan pengangkatan massa udara yang berpotensi menumbuhkan awan konvektif cumulonimbus yang menyebabkan hujan lebat dan hujan es apabila menjadi super sel.
"Ada fenomena embun upas atau bunga es yang muncul di Dataran Tinggi Dieng," ujar Kepala Stasiun Geofisika Banjarnegara Setyoajie Prayoedhie, seperti dikutip dari
Antara.
AKibat hujan deras disertai angin kencang dan gumpalan kecil berupa es kemarin, para pengendara di Magelang harus lambat mengendarai kendaraan atau menepi..
Arus listrik di kompleks Kantor Pemkot Magelang dipadamkan untuk antisipasi berbagai kemungkinan buruk akibat hujan deras dan angin kencang.
"Sebagai antisipasi, aliran listrik dimatikan, berbagai perangkat komputer dimantikan, begitu juga dokumen-dokumen kantor diamankan dari kemungkinan kena 'tampias'," kata Kepala Subbagian Publikasi dan Pemberitaan Humas Pemkot Magelang Anggit Pamungkas.
SElain itu, sejumlah baliho di halaman kantor pemkot setempat ambruk, beberapa papan nama instansi terbuat dari besi roboh, sedangkan genangan air di beberapa ruas jalan umum di kota itu cukup tinggi, membuat para pengendara berhati-hati melintas.
Beberapa dahan pohon patah, seperti di taman kota di depan Kantor Bapas 69 Magelang di dekat Kantor Pemkot Magelang, juga di jalan Sudirman, kawasan Trunan, Kecamatan Magelang Selatan.
Di situs BMKG disebutkan fenomena hujan es adalah hal alamiah terjadi pada cuaca. Fenonema ini disebutkan lebih banyak terjadi pada pancaroba yang terjadi dalam tempo singkat di mana paling lama 10 menit. Selain itu, sifat
hujan es amat singkat, dan jatuh di luas wilayah 5-10 km.
[Gambas:Video CNN] (antara)